Penyakit tuberkulosis (TBC) adalah penyakit kronis yang menular yang masih tetap merupakan masalah kesehatan masyarakat didunia termasuk indonesia.Angka kepatuhan minum obat pada penderita TBC dipuskesmas Opi belum memenuhi target nasional dan cenderung menurun setiap tahun.Pengobatan penderita TBC dapat dilakukan beberapa kombinasi obat yang memang ditujukan untuk membasmi kuman.WHO merekomendasikan strategi pengobatan DOTS,yaitu penderita minum obat dengan pengawasan pengawas menelan obat.Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan PMO (Pengawas Menelan Obat)dengan kepatuhan minum obat pada pasien Tuberkulosis Paru. Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan menggunakan metode Survei Analitik, dan tehnik accidental sampling. Sedangkan tempat penelitian dilakukan di wilayah Puskesmas Opi Palembang pada tanggal 21- 28 Agustus 2021.Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien yang mengalami TBC di wilayah puskesmas Opi palembang.populasi pasien yang mengalami TBC pada tahun 2020 sebanyak 40 kasus.Dan untuk sampelnya sejumlah 40 responden orang. Hasil penelitian didapatkan berdasarkan uji Chi-Squareada hubungan antara pendidikan terhadap peran keluarga dalam pengawasan menelan obat pada pasien TBC dengan nilai p-value sebesar 0,001, ada hubungan antara pekerjaan terhadap peran keluarga dalam pengawasan menelan obat pada pasien TBC dengan nilai p-value sebesar 0,001, ada hubungan antara tingkat pengetahuan responden dengan peran keluarga dalam pengawas menelan obat pada pasien TBC dengan nil ai p-value 0,003.
CITATION STYLE
Mardiono, S., Saputra, A. U., & Romadhon, M. (2023). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Peran Keluarga Dalam Pengawasan Menelan Obat Pada Pasien Tuberkulosis Paru. JURNAL KESEHATAN TERAPAN, 10(1), 7–28. https://doi.org/10.54816/jk.v10i1.569
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.