An Upcoming Forensic Tool: Differences of the Number of Fingerprint White Lines as Sex Determination in Yogyakarta

Abstract

Forensic identification or personal identification is an attempt to identify a person one of which is sex determination. The fingerprint is one of the identification methods that have the highest level of accuracy compared to other methods. Sex determination based on using of fingerprint white line counts has not been well described in the literature. This study was conducted to determine the existence of gender differences based on fingerprint white lines counts in Yogyakarta. Fingerprint white lines is associated with other factors such as race, age, body mass index, habits, etc. Therefore it is necessary to conduct research to see whether there is a significant difference in fingerprint white lines counts between gender of population in Yogyakarta. This study is an observational analytic, the sampling method is stratified random sampling and the data obtained in one time (cross-sectional). There were 460 participants (230 men and 230 women) in Yogyakarta. Fingerprints were taken using the ink method which was observed directly using a magnifying glass. Based on the data analysis, there are a significant difference of fingerprint white line counts (p = 0.00) between men and women in Yogyakarta. Keywords: forensic identification, fingerprints, white lines, sex determination Abstrak                 Identifikasi forensik atau identifikasi personal merupakan upaya untuk menentukan identitas seseorang termasuk penentuan jenis kelamin. Pengambilan sidik jari dalam metode identifikasi memiliki tingkat keakuratan yang paling tinggi. Penentuan jenis kelamin berdasarkan jumlah garis putih sidik jari (Fingerprint White line Count) belum dijelaskan dengan baik didalam literature. Penelitian ini dilakukan untuk menentukan adanya perbedaan jenis kelamin berdasarkan jumlah garis putih sidik jari pada populasi di Yogyakarta. White lines dapat dipengaruhi oleh banyak hal seperti ras, usia, indeks massa tubuh, kebiasaan, dsb. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian untuk melihat apakah terdapat perbedaan yang signifikan pada jumlah white line sidik jari antara kedua jenis kelamin pada populasi di Yogyakarta. Penelitian ini bersifat observasional analitik dengan pengambilan sampel menggunakan metode random sampling test dan dilakukan dalam sekali waktu (cross sectional). Terdapat 460 partisipan (230 laki-laki dan 230 wanita) yang ada di Yogyakarta. Sidik jari diambil dengan menggunakan metode ink yang diamati secara langsung menggunakan kaca pembesar untuk menghitung white line pada sidik jari. Pengamatan dilakukan dengan menghasilkan adanya perbedaan yang signifikan pada jumlah white lines dengan nilai p = 0.000 antara laki-laki dan perempuan di Yogyakarta.   Kata Kunci: Identifikasi forensik, sidik jari, garis putih, penentuan jenis kelamin