Bias kognitif yang kerap dilakukan investor yaitu bias mental accounting. Mental accounting secara tidak langsung memiliki hubungan erat dalam pasar saham. Bias mental accounting merupakan kecenderungan individu untuk membuat atau menilai keputusan ekonomi dengan mengelompokkan aset atau sumber uang dalam beberapa akun yang terpisah (non-fungible). Secara pendekatan psikologi, pola pikir akuntansi ternyata juga mempengaruhi pola pikir investor sebagai pelaku pasar dalam mengambil keputusan transaksi. Tujuan penelitian untuk menggali lebih jauh tentang perilaku investor yang cenderung membuat akun berbeda untuk dividen dan capital gain. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi pustaka. Hasil yang diperoleh adalah Investor cenderung bersedia membelanjakan dividen tetapi tidak rela merealisasikan capital gain dengan menjual sebagian kecil saham untuk tujuan yang sama. Investor saham umumnya membuat akun berbeda untuk dividen dan capital gain. Investor mestinya fokus pada yield total dan memandang keduanya fungible atau dapat saling tukar. Secara lebih jauh, investor memperlakukan dividen sama seperti pendapatan sewa property dan portofolio saham sebagai asset propertinya, sementara merealisasikan capital gain untuk dibelanjakan. Hal ini dapat menimbulkan penyesalan ketika harga saham ternyata naik.
CITATION STYLE
Silooy, M., & Dewi, A. R. S. (2022). Mental Accounting: Investor Membuat Akun Berbeda Untuk Dividen dan Capital Gain. Jurnal Economic Resource, 5(2), 272–278. https://doi.org/10.57178/jer.v5i2.320
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.