Konstruktivis merupakan landasan berpikir pendekatan konstektual, yaitu bahwa pengetahuan dibangun bukanlah seperangkat fakta-fakta, konsep, atau kaidah yang siap untuk diingat. Siswa harus mengkonstruksi pengetahuan itu dan memberi makna melalui pengalaman nyata. Siswa perlu dibiasakan untuk memecahkan masalah, menemukan sesuatu yang berguna bagi dirinya, dan bergelut dengan ide-ide. Guru/Dosen tidak akan mampu memberikan semua pengetahuan kepada siswa. Siswa harus mengkonstruksikan pengetahuan dibenak mereka sendiri. Pengetahuan tidak statis, tetapi berevolusi dan berubah secara konstan selama pelajar/mahasiswa mengkonstruksikan pengalaman-pengalaman baru yang memaksa mereka untuk mendasarkan diri dan memodifikasi pengetahuan sebelumnya. Pembelajaran harus dikemas menjadi proses mengkonstruksi pengetahuan bukan menerima pengetahuan. Dalam proses pembelajaran, siswa membangun sendiri pengetahuan mereka melalui keterlibatan aktif dalam proses belajar mengajar. Siswa menjadi pusat kegiatan, bukan Guru/Dosen. Berpikir kritis adalah proses kognitif siswa dalam menganalisis secara sistematis dan spesifik masalah yang dihadapi, membedakan masalah tersebut secara cermat dan teliti, serta mengidentifikasi dan mengkaji informasi guna merencanakan strategi pemecahan masalah.
CITATION STYLE
Nurlaeliyah, N. (2023). Pendekatan Yang Berpusat Pada Siswa Dan Konstruktivis Untuk Meningkatkan Pengajaran Dan Pembelajaran Perspektif Psikologi Pendidikan. Counselia; Jurnal Bimbingan Konseling Pendidikan Islam, 4(2), 84–103. https://doi.org/10.31943/counselia.v4i2.74
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.