EPIDEMIOLOGI, FAKTOR RISIKO, KONSELING PRA DAN PASCA FRAKTUR DISTAL RADIUS AKIBAT TRAUMA ENERGI RENDAH

  • Dharmapala E
  • Puspitayani I
N/ACitations
Citations of this article
47Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Fraktur Radius Distal (DRF) merupakan salah satu fraktur yang paling sering terjadi. Epidemiologinya meningkat pada populasi usia tua terutama pada wanita 50 tahun ke atas. DRF terjadi tidak hanya akibat trauma energi tinggi, namun sering kali pada trauma energi rendah, dimana banyak faktor yang berkontribusi terhadap risiko ini, termasuk perubahan struktur pada tulang, peningkatan tingkat aktivitas, dan penyakit tulang metabolik. Osteopenia dan osteoporosis adalah hal yang cukup sering menyebabkan fraktur patologis pada pasien usia lanjut. Kepadatan massa tulang yang mempengaruhi kekuatan tulang tersebut dalam menahan beban yang diberikan. Pasien dengan DRF pada usia lanjut berpotensi mengakibatkan hasil fungsional yang buruk, maka dari itu diperlukan upaya preventif dengan menghindari faktor risiko, terutama faktor risiko yang dapat dimodifikasi. Pasca kejadian DRF pun masih diperlukan konseling yang intensif kepada pasien karena komplikasi seperti kekakuan tangan yang berkelanjutan, sindrom nyeri regional yang kompleks, malunion, dan keterlambatan kembali bekerja dapat memperpanjang fase rehabilitasi pasca DRF.

Cite

CITATION STYLE

APA

Dharmapala, E., & Puspitayani, I. G. A. M. (2022). EPIDEMIOLOGI, FAKTOR RISIKO, KONSELING PRA DAN PASCA FRAKTUR DISTAL RADIUS AKIBAT TRAUMA ENERGI RENDAH. Ganesha Medicine, 2(1), 57–65. https://doi.org/10.23887/gm.v2i1.47028

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free