The quality and survival rate are still being the problem that hampers the productivity of black tiger shrimp, Penaeus monodon culture. Impaired quality of larval shrimp and environmental conditions can confer shrimp be infected by diseases, including viruses such as w hite spot syndrome virus (WSSV). Prevention of disease infection using chemicals can offer negative impacts on water, pathogen resistance and consumers. This study was conducted to examine the efficacy of an alternative prevention compound as liquid mangrove extract (CEPM) from Avicennia sp. and Sonneratia sp. By immersion in different dose of CEPM, i.e. 250, 500, 750 and 1000 ppm, the patogenicity of WSSV was found to be different. Patogenicity of WSSV decreased after treatment by CEPM, hence this could be used to induce shrimp immunity. Optimum dose of CEPM was 250 ppm, which could increased survival rate of shrimp after challenging by WSSV, up to 98.4% shrimp survived. Keywrods: WSSV, black tiger shrimp, extract, Avicennia sp., Sonneratia sp. ABSTRAK Kualitas dan kelangsungan hidup merupakan masalah yang masih membatasi produktivitas budidaya udang windu Penaeus monodon. Kondisi udang dan kualitas lingkungan yang kurang baik dapat menyebabkan udang terserang penyakit, termasuk yang disebabkan oleh virus termasuk w hite spot syndrome virus (WSSV). Upaya pengendaliannya menggunakan bahan kimia secara berlebih dapat menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan perairan, kesehatan konsumen dan menimbulkan resistensi patogen. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efektivitas bahan alternatif berupa cairan ekstrak pohon mangrove (CEPM) dari jenis Avicennia sp. dan Sonneratia sp. sebagai upaya pencegahan. Dengan perendaman beberapa konsentrasi yang berbeda (250, 500, 750 dan 1000 ppm) penggunaan cairan ekstrak pohon mangrove (CEPM) Avicennia sp. dan Sonneratia sp., memberikan pengaruh yang berbeda terhadap patogenitas WSSV dan udang uji pada setiap perlakuan. Tingkat patogenitas WSSV relatif menurun setelah perlakuan tersebut sehingga dapat digunakan untuk merangsang kekebalan tubuh udang. Perlakuan yang optimal yaitu pada dosis 250 ppm, dimana pada perlakuan ini dapat meningkatkan kelangsungan hidup udang uji yang diuji tantang dengan w hite spot syndrome virus (WSSV) dengan tingkat kelangsungan hidup 98,4 %. Kata kunci: WSSV, udang windu, ekstrak, Avicennia sp., Sonneratia sp.
CITATION STYLE
Wahjuningrum, D., Sholeh, S. H., & Nuryati, S. (2007). Prevention of White Spot Syndrome Virus Infection on Penaeus monodon by Immersion in CEPM Extract of Avicennia sp. and Sonneratia sp. Jurnal Akuakultur Indonesia, 5(1), 65. https://doi.org/10.19027/jai.5.65-75
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.