Sindroma nefrotik (SN) merupakan salah satu manifestasi klinik dari glomerulonefritis (GN) yang ditandai dengan edema anasarka, proteinuria masif ( 3,5 g/hari), hipoalbuminemia (>= 3,5 g/hari), hipoalbuminemia (< 3,5 g/dl), hiperkolesterolemia, dan lipiduria. Sindroma nefrotik dapat disebabkan oleh GN primer dan sekunder akibat infeksi, keganasan, penyakit jaringan penghubung, obat atau toksin, dan akibat penyakit sistemik misalnya pada lupus eritematosus sistemik, dan diabetes melitus. Anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaaan urin termasuk pemeriksaan sedimen perlu dilakukan dengan cermat. Pemeriksaan kadar albumin dalam serum, kolesterol, dan trigliserida juga membantu penilaian terhadap SN. Pemeriksaan serologik dan biopsi ginjal sering diperlukan untuk menegakkan diagnosis dan menyingkirkan kemungkinan penyebab GN sekunder. Pengobatan SN terdiri atas pengobatan spesifik yang ditujukan terhadap penyakit dasar dan pengobatan non-spesifik untuk mengurangi proteinuria, mengontrol edema, dan mengobati komplikasi.Kata kunci : sindrom nefrotik, glomerulonefritis, lupus
CITATION STYLE
Saifuddin, A., & Renaldi, K. (2017). Pendekatan Diagnosis dan Tata Laksana Lesi Dieulafoy’s. Jurnal Penyakit Dalam Indonesia, 4(2), 97. https://doi.org/10.7454/jpdi.v4i2.128
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.