SCAFFOLDING MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA

  • Nugroho P
N/ACitations
Citations of this article
15Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Berpikir kritis merupakan merupakan kemampuan yang harus dimiliki oleh siswa. Namun fakta saat ini menunjukkan bahwa ditemukannya kemampuan berpikir kritis siswa yang rendah terlihat dari kualitas pertanyaan dan jawaban siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung. Scaffolding merupakan salah satu pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis dalam pembelajaran matematika. scaffolding terdiri dari environtment provisions, explaining, reviewing dan restructuring, serta development conceptual thinking. Beberapa teknik scaffolding yang dapat digunakan adalah (1) memodelkan perilaku tertentu (modeling of desired behaviors), menyajikan penjelasan (offering explanations), mengundang partisipasi siswa (inviting student participation), verifikasi dan klarifikasi pemahaman siswa (verifying and clarifying student understandings), dan mengajak siswa memberikan petunjuk/kunci (inviting students to contribute clues); (2) scaffolding dengan menekankan pada penggunaan pertanyaan Socratik dan pertanyaan open-ended. Keyword: Berpikir Kritis, Scaffolding dan Pembelajaran Matematika.

Cite

CITATION STYLE

APA

Nugroho, P. B. (2017). SCAFFOLDING MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA. JURNAL SILOGISME : Kajian Ilmu Matematika Dan Pembelajarannya, 2(1), 15. https://doi.org/10.24269/js.v2i1.500

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free