Angka kejadian sectio caesarea di Indonesia menurut data survei nasional pada tahun 2016 adalah 912.000 dari 4.039.000 persalinan atau sekitar 22.8% dari seluruh persalinan. Persalinan dengan sectio caesarea berisiko kematian 25 kali lebih besar dan berisiko infeksi 80 kali lebih tinggi di banding persalinan pervaginam. Kebutuhan paling utama yang harus dipenuhi oleh ibu post partum dengan luka sectio cesarea adalah nutrisi yang baik untuk sistem imun dan penyembuhan luka dikarenakan ada beberapa zat gizi yang sangat diperlukan untuk mendukung sistem imun tubuh dan berperan penting dalam proses penyembuhan luka. Tujuan penelitian yaitu untuk menguji coba efektifitas diit protein dalam penyembuhan luka pada ibu post op sectio caesarea yang diterapkan di tempat pelayanan kesehatan dan di rumah pasien. Jenis penelitian adalah observasional dengan desain Quasi experiment yaitu post test only with control grup design. Penelitian ini akan dilakukan di Kota Binjai pasien yang pulang dari RSU Artha Medica pada tahun 2020. Sampel penelitian ini yaitu ibu post partum section ceaserea yang memiliki karakteristik yang sama dan lokasi berada di wilayah Kota Binjai serta belum pernah dilakukan pemberian komsumsi diit protein. Teknik pengambilan sampel dipilih dengan metode Consecutive sampling yang terdiri atas kelompok intervensi dan kelompok control. Data dianalisis dengan analisis univariat dan bivariat dengan Independent Sample T Test . Berdasarkan hasil penelitian diperoleh nilai p 0,000 < 0,05 yang menunjukkan ada perbedaan konsumsi diit tinggi protein terhadap proses penyembuhan luka pasca bedah post sectio ceaserea.
CITATION STYLE
Zuiatna, D., Pemiliana, P. D., & Manggabarani, S. (2021). PERBANDINGAN PEMBERIAN IKAN GABUS DAN TELUR AYAM TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA PASCA BEDAH POST SECTIO CEASEREA. Jurnal Maternitas Kebidanan, 6(1), 14–24. https://doi.org/10.34012/jumkep.v6i1.1411
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.