Pasar terapung memiliki keunikan tersendiri dibandingkan dengan pasar lainnya, karena aktivitas jual-beli berlangsung di atas sungai menggunakan perahu. Perbedaan ukuran perahu laki-laki dan perempuan pedagang pasar terapung dapat menunjukkan perbedaan status sosial-ekonomi. Demi meningkatkan keadaan ekonomi, anggota rumah tangga pedagang pasar terapung memanfaatkan modal nafkah yang dimiliki untuk memenuhi kebutuhan hidup. Berbagai sumber nafkah juga dimanfaatkan, baik dari sektor perdagangan maupun non-perdagangan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang didukung dengan data kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan melalui kuesioner untuk data kuantitatif dan wawancara mendalam untuk data kualitatif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis perbandingan struktur nafkah, mekanisme adaptasi nafkah, dan faktor-faktor yang mendukung tercapainya kelentingan nafkah rumah tangga pedagang pasar terapung laki-laki dan perempuan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perempuan pedagang pasar terapung menjadi pencari nafkah utama dalam rumah tangga. Selain itu, dengan segala keterbatasan yang perempuan miliki, kemampuan adaptasi mereka untuk mencapai kelentingan nafkah lebih baik dibandingkan pedagang laki-laki. Kemampuan dalam memanfaatkan sumberdaya milik sendiri dengan sangat baik menjadi kunci tercapainya kelentingan nafkah rumah tangga perempuan pedagang pasar terapung.
CITATION STYLE
Zairin, D. D. C., Dharmawan, A. H., & Yulian, B. E. (2021). Kelentingan Nafkah Rumah Tangga Pedagang Pasar Terapung di Banjarmasin : Kajian Gender dalam Sosiologi Nafkah. Sodality: Jurnal Sosiologi Pedesaan, 9(3). https://doi.org/10.22500/9202134839
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.