Di banyak kota di seluruh dunia, ada kafe di setiap sudut kota, jadi tidak mengherankan jika kopi adalah salah satu komoditas utama dunia. Menarik untuk dikaji untuk mendapatkan jawaban atas faktor-faktor apa saja yang mendorong konsumen untuk membeli Kopi. Namun fenomena di lapangan bahwa ada beberapa coffee shop yang tutup padahal belum lama berdiri. Hal ini terjadi karena coffee shop kehilangan pelanggannya. Kehilangan pelanggan membuat keuntungan dan penjualan menurun sehingga kinerja bisnis menurun. Hal ini diakibatkan oleh coffee shop yang kalah dalam bersaing dengan para kompetitornya. Coffee shop tidak mampu menyediakan lokasi yang menarik, harga yang kurang bersaing, bauran produk yang kurang unik dan berkualitas. Selain itu, tidak ada pengembangan pada coffee shop yang pada akhirnya tutup. Setelah melakukan tinjauan terhadap penelitian-penelitian sebelumnya, maka ditentukan tujuan penelitian yaitu untuk menganalisis pengaruh harga, suasana tempat, promosi, kualitas layanan, dan citra merek, melalui sikap sebagai intervening terhadap keputusan pembelian konsumen. Populasi adalah konsumen yang pernah membeli Kopi Coffee shop di Depok. Unit sampel adalah 200 responden. Analisis data menggunakan SEM dengan program PLS. Dimana faktor harga, promosi, suasana toko, kualitas layanan, dan citra merek mempengaruhi keputusan pembelian melalui sikap sebagai intervening.
CITATION STYLE
Rizal Hermawan, M., & Hadibrata, B. (2023). PENGARUH HARGA, PROMOSI, SUASANA TOKO, KUALITAS LAYANAN, CITRA MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN COFFEE SHOP DENGAN SIKAP INTERVENING. Jurnal Locus Penelitian Dan Pengabdian, 2(8), 780–795. https://doi.org/10.58344/locus.v2i8.1579
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.