Kuantitas pakan ternak di Desa Kebondalem berupa rumput hijau saat musim hujan sangat melimpah, namun saat musim kemarau kuantitasnya sangat sedikit. Disisi lain, saat musim kemarau limbah pertanian seperti jerami padi, bonggol jagung dan pohon kedelai kuantitasnya sangat melimpah tetapi belum sepenuhnya dimanfaatkan oleh kelompok ternak Makmur sebagai pakan ternak. Pemanfaatan limbah pertanian dapat ditingkatkan kembali dengan membuat pakan ternak alternatif dari limbah pertanian sebagai upaya pemenuhan kuantitas pakan ternak. Metode amoniase dipilih untuk pembuatan pakan ternak alternatif karena hemat biaya dan mudah dilakukan. Kebutuhan pakan ternak kelompok ternak Makmur mencapai 600 kg/hari sehingga dalam proses pencacahan limbah pertanian sebelum pembuatan amoniase dilakukan menggunakan mesin pencacah rumput multifungsi. Mesin yang digunakan mempunyai kapasitas 500 kg/jam. Berdasarkan perhitungan didapatkan bahwa untuk memenuhi pakan ternak selama musim kemarau (6 bulan) dibutuhkan pakan sebanyak 108.000 kg, dengan menggunakan mesin pencacah rumput multifungsi dibutuhkan waktu 27 hari untuk memenuhi kebutuhan pakan ternak selama 6 bulan dengan estimasi penggunaan mesin yaitu 8 jam/hari. Kegiatan penyuluhan pengoperasian mesin dan pembuatan pakan ternak alternatif metode amoniase telah dilakukan. Dari perhitungan yang dilakukan dan kesiapan kelompok ternak dalam menerima materi penyuluhan yang diberikan, sangat besar kemungkinan masalah terkait kuantitas pakan ternak yang sedikit di musim kemarau sudah terselesaikan.
CITATION STYLE
Fatkhurrohman, Mufti, M., & Fathurahman, M. R. (2023). Penyuluhan Pemanfaatan Limbah Pertanian Untuk Pakan Ternak Alternatif Menggunakan Mesin Pencacah Rumput Multifungsi dengan Proses Amoniase pada Kelompok Ternak Makmur Desa Kebondalem, Jombang. Sarwahita, 19, 583–594. https://doi.org/10.21009/sarwahita.19k.7
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.