Salah satu tanaman holtikultura dan banyak dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia adalah bawang merah (Allium cepa L). Pemanfaatan yang paling umum dalam kehidupan keseharian dari bawang merah adalah sebagai bumbu masakan. Bawang merah memiliki potensi sebagai bahan baku obat tradisional karena kandungan kimianya. Kandungan kimia dari berbagai ekstrak bawang merah diantaranya adalah quersetin, flavonoid, saponin, tanin, glikosida, polifenol dan alkaloid. Berbagai tipe pelarut seperti aquadest, etanol 80 dan 96%, serta methanol digunakan untuk menyari zat aktif dari bawang merah. Berbagai macam ekstrak dengan pelarut yang berbeda terbukti memiliki aktivitas antibakteri dengan terbentuknya zona hambat yang jernih pada area sekitar pengujian. Berbagai macam bakteri yang mampu dihambat pertumbuhannya oleh ekstrak bawang merah adalah Propionibacterium acne, Staphylococcus aureus, Staphylococcus epidermidis, Streptococcus mutans Salmonella thypi dan Eschericia coli. Kemampuan atau aktivitas antibakteri dari bawang merah berspektrum luas karena mampu menghambat pertumbuhan bakteri gram negative dan gram positif.
CITATION STYLE
Edy, H. J. (2022). Pemanfaatan Bawang Merah (Allium cepa L) Sebagai Antibakteri di Indonesia. Jurnal Farmasi Medica/Pharmacy Medical Journal (PMJ), 5(1), 27. https://doi.org/10.35799/pmj.v5i1.41894
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.