Keterbatasan obat-obat antifungi akibat adanya resistansi terutama pada pasien HIV merupakan hal yang perlu diperhatikan. Pengembangan obat antifungi sebagai alternatif pada kasus oral candidisasis perlu dilakukan, salah satu yang dapat dijadikan alternatif untuk pengobatan adalah propolis. Literature review ini menjelaskan keefektifan terapi antifungi non-farmakologi yaitu dengan olahan propolis pada penderita kandidiasis oral. Artikel-artikel yang dibahas dalam literature review diambil dari database Google Scholar, SpringerLink, ScienceDirect, Sage Journals Online dan ProQuest, dalam batasan tahun 2002-2017. Kemudian dilakukan penilaian artikel sampai tahap pembuatan literature review dari 4 judul artikel yang terpilih sesuai dengan kriteria inklusi penulis. Kriteria inklusi dalam review ini berdasarkan PICO (P: lesi penderita kandidiasis oral; I: pemberian propolis; C: obat antifungi; O: keefektifan propolis). Keempat artikel tersebut memiliki kesamaan hasil akhir yaitu efek positif dari pemberian propolis dengan berbagai macam jenis Candida. Propolis yang dalam pembahasan artikel menggunakan ekstrak etanol propolis (EPE) dengan berbagai metode pengolahan menghasilkan efek kinerja yang baik. Terapi ini dinilai lebih murah dan lebih alami daripada agen antifungi yang telah terstandarisasi dengan keefektifan yang tidak kalah baiknya. Kata kunci : kandidiasis oral, antifungi, propolis
CITATION STYLE
Palupi, L. M. (2018). Keefektifan KEEFEKTIFAN PROPOLIS PADA PENDERITA KANDIDIASIS ORAL. Jurnal Informasi Kesehatan Indonesia (JIKI), 4(2), 172. https://doi.org/10.31290/jiki.v(4)i(2)y(2018).page:172-177
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.