Abstract: Now days, the importance of education has been realized by most of modern people, they consider that to fulfill human needs is required to have skills of life in some necessities. In getting it cannot be separated from education, both formal and non-formal education. Some people view that formal education is not so important in intervening to the future of their children. This article aims to discribe the upbringing of Samin residents particularly Sikep tribe through qualitative descriptive with phenomenologhy approach. The research found that, the condition of the Samin people who are far from modernization makes the Sikep Samin people is not easily influenced by outside cultures, based on observation was found that; first; the Samin people are known as indigenous peoples who have differences from other communities, the difference is very visible from the concept of marriage, that Samin people do not recognize the concept of polygamy. Second, the Samin people uphold the values of tolerance in society, this is proven that they do not disturb the surrounding community even though they have different beliefs. Third, Samin has logical rational thinking and requirements for the meaning of his own local wisdom, it makes them having good existence amidst the pressures of modernization. Strong resistance is also at the high level of basic values that grow and develop, especially the values that exist in the Samin community which are full of local wisdom. Unfortunetly Sedulur Sikep residents have not a special formal school yet. In addition, they have not received learning facilities for their children Sikep community, or public schools with special additional material on the local content curriculum that contains their culture and integrates it with the state curriculum. On the other hand, the government views that the Samin people are part of Blora's local wisdom that needs to be maintained and preserved, but this view needs to be followed up with concrete steps, as solution of how the children of Sedulur Sikep residents are happy and willing to learn and go to school with a special curriculum content for theim. Keywords: Parenting, Sedulur Sikep and Social Change Abstrak: Pentingnya pendidikan di era sekarang telah di sadari oleh kebanyakan manusia modern, mereka berpandangan bahwa untuk memenuhi kebutuahan manusia dituntut untuk memiliki kecakapan hidup dalam segala hal dan untuk mendapatkan kecakapan hidup tidak dapat dipisahkan dari pendidikan baik pendidikan formal maupun non formal, Sebagian orang memandang bahwa pendidikan formal bukan pendidikan yang penting dalam mengintervensi kecakapan masa depan anak anak mereka. Artikel ini menelaah tentang bagaimana pola asuh warga sikep suku samin, dengan menggunakan pendekatan fenomenologi kualitatif deskriptif. Dari kajan lapangan diperoleh bahwa. Kondisi orang-orang suku samin yang jauh dari modernisasi menjadikan suku samin warga sikep tidak mudah terpengaruh dari budaya luar, dari kajian lapangan diperoleh bahwa; pertama, masyarakat Samin dikenal sebagai masyarakat adat yang memiliki perbedaan dengan masyarakat lainya, perbedaan sangat tampak terlihat dari konsep perkawinan, bahwa masyarakat Samin tidak mengenal konsep poligami. Kedua, masyarakat Samin menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi dalam bermasyarakat, hal ini terbukti bahwa mereka tidak mengganggu masyarakat sekitar meskipun berbeda keyakinan. Ketiga, Samin memiliki rasionalitas berfikir yang logis serta syarat akan makna dari kearifan lokal tersendiri, sehingga memiliki resistensi keberadaannya di tengah desakan perkembangan modernisasi. Resistensi yang kuat juga pada tataraan nilai-nilai dasar yang tumbuh dan berkembang khususnya nilai yang ada pada masyarakat Samin sarat dengan kearifan local.warga Sedulur Sikep belum memiliki sekolah formal khusus. Serta mereka belum mendapatkan fasilitas belajar untuk anak-anak dari masyarakat samin sedulur sikep, atau sekolah umum dengan tambahan materi khusus tentang kurikulum muatan lokal yang menjembatani budaya mereka dipadukan dengan kurikulum negara. Di sisi lain pemerintah memandang bahwa masyarakat Samin adalah bagian dari kearifan lokal Blora yang perlu dijaga dan dilestarikan, namun pandangan ini perlu diikuti dengan langkah kongkret, berupa adanya solusi bagaimana anak-anak warga Sedulur Sikep senang dan bersedia belajar serta pergi ke sekolah dengan kurikulum muatan lokal Samin. Kats Kunci : Mengasuh Anak, Sedulur Sikep, Perubahan Sosial
CITATION STYLE
Sadiran, S., & Rifa’i, A. M. (2023). POLA ASUH ANAK PADA WARGA SIKEP SUKU SAMIN. Al-Mabsut : Jurnal Studi Islam Dan Sosial, 17(1), 103–114. https://doi.org/10.56997/almabsutjurnalstudiislamdansosial.v17i1.848
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.