Pengangguran merupakan salah satu masalah perekonomian mendasar di Indonesia. Keempat variabel tersebut bersumber dari BPS (Badan Pusat Statistik) dan dihimpun menjadi data time series. Penelitian ini menggunakan metode analisis Error Correction Model (ECM) untuk mengetahui pengaruh dari variabel jangka pendek dan jangka panjang. Kemudian langkah terakhir dilanjutkan dengan uji asumsi klasik agar data dapat diintepretasi tanpa terkena masalah dan hasil memenuhi persyaratan Best Linier Unbiased Estimator (Blue). Sebenarnya pembangunanan ekonomi cukup banyak menciptakan lapangan pekerjaan baru di Indonesia, yang mampu menurunkan tingkat pengangguran secara nasional. Seperti pada tahun 2015-2019 ketika terjadi revolusi industri 4.0 dimana banyak investasi asing maupun dalam negeri di masa pembangunan ekonomi. Akan tetapi membludaknya angkatan kerja masih tidak seimbang dengan lapangan pekerjaan yang tersedia. Kesenjangan penduduk dan tidak meratanya distribusi pendapatan merupakan dampak yang sangat terlihat pada pertumbuhan ekonomi yang lambat. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui korelasi antara GDP, APS, Kesempatan Kerja terhadap pengangguran di Indonesia pada tahun 1990-2019. Kemudian asumsi tersebut telah dijabarkan dalam penelitian ini bahwa Gross Domestic Bruto (GDP) menunjukkan hasil yang negatif pada jangka pendek dan hasil yang positif pada jangka panjang, keduanya tidak berpengaruh terhadap pengangguran. APS pada jangka pendek hasilnya negatif dan tidak berpengaruh terhadap pengangguran sedangkan pada jangka pendek hasilnya negatif tetapi berpengaruh terhadap pengangguran. Hasil hubungan variabel jangka pendek dan jangka panjang sama-sama negatif dan keduanya berpengaruh signifikan terhadap pengangguran.
CITATION STYLE
Nisa, V. A., & Sugiharti, Rr. R. (2023). DETERMINAN PENGANGGURAN DI INDONESIA: PENDEKATAN MODEL DINAMIS. Jurnal Jendela Inovasi Daerah, 6(1), 23–37. https://doi.org/10.56354/jendelainovasi.v6i1.135
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.