Dilan 1990 dan Dilan 1991 merupakan film Indonesia yang terbilang sukses dari segi juumlah penonton. Kesuksesan kedua film tersebut memicu sebuah pemberitaan tentang rencana pembangunan “Sudut Dilan” di Bandung oleh Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil yang disorot tajam oleh banyak media dan masyarakat Bandung bahkan secara nasional. Dua media yang kerap memproduksi pemberitaan tersebut adalah HU Pikiran Rakyat dan Tribun Jabar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui framing pemberitaan menganai pembangunan “Sudut Dilan” pada HU Pikiran Rakyat dan Tribun Jabar. Data-data dianalisis menggunakan teknik analisis framing Robert M. Entman, framing dibagi menjadi dua dimensi, yakni dimensi seleksi isu dan dimensi penonjolan aspek-aspek tertentu dari pemberitaan “Sudut Dilan” dalam HU Pikiran Rakyat dan Tribun Jabar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Pikiran Rakyat mendefinisikan masalah ini sebagai sebuah “agenda seorang politikus lima tahun ke depan”, sedangkan Tribun Jabar mendefinisikan masalah pembangunan “Sudut Dilan” ini sebagai masalah Pariwisata; (2) Penyebab dari polemik yang muncul, menurut Pikiran Rakyat disebabkan oleh tidak adanya kejelasan urgensi yang logis mengapa taman atau sudut di Lapangan Saparua itu harus dibangun dan dinamai Sudut Dilan, dan hal yang sama ditulis oleh Tribun Jabar; dan (3) Untuk penyelesaian masalah, karena warga Jawa Barat pada umumnya menolak nama Dilan, maka baik itu menurut Pikiran Rakyat maupun Tribun Jabar, gagasan Gubernur Jawa Barat yang akan membangun Taman atau Sudut Dilan itu sebaiknya dibatalkan, atau mengganti namanya dengan nama-nama tokoh Jawa Barat.
CITATION STYLE
Abdullah, A., & Permana, R. S. M. (2020). Pembingkaian media mengenai “Sudut Dilan” yang terinspirasi Film Dilan 1990 dan 1991. ProTVF, 4(1), 85. https://doi.org/10.24198/ptvf.v4i1.24184
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.