Persaingan antar pelabuhan khususnya di terminal peti kemas, mendesak pihak Terminal Peti Kemas Belawan (BICT) untuk meningkatkan kinerja operasional pelabuhan. Meningkatnya isu lingkungan seperti perubahan iklim dan konsumsi energi menjadikan pengelola pelabuhan harus merancang pengembangan pelabuhan berwawasan lingkungan yang berkelanjutan. Operasional terminal peti kemas mencakup tiga jenis peralatan bongkar muat, yaitu container crane (CC), Rubber Tyred Gantry Crane (RTGC) dan truk. Tingginya biaya investasi peralatan bongkar muat membuat pengelola pelabuhan menerapkan optimalisasi operasional menuju pelabuhan berwawasan lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk merekonstruksi kembali operasional dengan menggunakan metode penjadualan peralatan dan modified distributionpada penataan peti kemas. Hasil optimalisasi penelitian ini dapat mengurangi 44% effective time, konsumsi energi, efisiensi tenaga kerja dan efisiensi biaya logistik dengan peningkatan produktivitas menjadi 25B/C/H. Penelitian ini berkontribusi pada tataran teknis pengembangan pelabuhan berkelanjutan tanpa melakukan investasi.
CITATION STYLE
Haris, M. (2017). MENUJU PELABUHAN BERKELANJUTAN TANPA INVESTASI. Jurnal Purifikasi, 17(1). https://doi.org/10.12962/j25983806.v17.i1.48
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.