Pada penerapan pembakaran menggunakan incinerator (Insinerasi) permasalahan yang sering dijumpai ialah belum adanya penangan terhadap emisi udara berupa particulate matter (PM), SO2, CO, CO2, dan HC. Terbentuknya bahan tersebut dipengaruhi jenis komponen sampah, proses pembakaran yang tidak sempurna dan sistem pembakaran yang digunakan. Dalam penelitian ini dilakukan proses pengendalian gas buang dengan cara membakar gas buang dan selanjutnya dilanjutkan dengan Wet Scruber untuk menyerap partikel dan gas buang yang masih tersisa. Pada penelitian ini bertujuan untuk menganalisis jumlah timbulan debu jatuh, panas yang ditimbulkan dan gas buang yang dihasilkan. Berdasarkan hal tersebut diatas penelitian yang akan dilaksakan adalah dengan membuat prototype isinerator bio massa. Bahan bakar yang akan digunakan merupakan biomasa yang tersedia, murah dan mudah didapatkan disekitar kita. Pengendalian pencemaran udara pada incinerator ini menggunakan technology After Burner yang berlaku sebagai Second Chamber, sedangkan untuk pengendalian pencemaran udaranya menggunakan Technology Wet Scrubber dengan solvent air. Hasil Penelitian menunjukkan pencapaian suhu tertinggi didapat pada jenis biomasa tempurung kelapa yaitu didapatkan suhu puncak 705 oC. Efesiensi reduksi/penghancuran tertinggi didapatkan pada variable jenis biomassa tatal kayu/ serbuk gergaji dengan efesiensi penyisihan mencapai 98%. Sedangkan efesiensi pembakaran tertinggi didapatkan pada variable biomassa tempurung kelapa dengan nilai efesiensi mencapai 88,96%.
CITATION STYLE
SAPUTRA, A. I. (2021). PENGOLAHAN LIMBAH MEDIS MENGGUNAKAN INCHINERATOR BIOMASSA DENGAN PERBANDINGAN KOMPOSISI BIOMASSA DAN LIMBAH MEDIS MELALUI INTERVENSI BLOWER SEBAGAI SUPLAY OKSIGEN. Journal of Nursing and Public Health, 9(1), 10–15. https://doi.org/10.37676/jnph.v9i1.1430
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.