Manajemen kesuburan tanah yang rutin dilakukan di perkebunan kelapa sawit cenderung tidak memperhatikan kesuburan dari aspek biologi tanah. Penggunaan pupuk anorganik menjadi praktik standar yang umum, akan tetapi dapat mempengaruhi kesuburan dan kesehatan tanah. Produk hayati yang mengandung konsorsium bakteri bermanfaat dapat menjadi alternatif untuk meminimalkan bahaya terhadap lingkungan dan mewujudkan pertanian berkelanjutan. Penelitian pengaruh aplikasi pupuk hayati terhadap pertumbuhan dan produktivitas kelapa sawit telah dilakukan dengan sistem demo plot (demplot) pada tanaman menghasilkan TT 2008 yang berlokasi di Sumatera Selatan sejak tahun 2019. Penelitian disusun menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan lima perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa populasi bakteri secara nyata mengalami peningkatan dan menunjukkan nilai yang lebih tinggi (menjadi >108 cfu/g-1) pada plot aplikasi pupuk hayati. Sementara itu, performa vegetatif tanaman meningkat sekitar 8,5-17,2% (luas daun) dan 8,6-14,9% (berat kering pelepah) terhadap kontrol (100% anorganik). Perlakuan pupuk anorganik (50% dan 75%) yang dikombinasikan dengan pupuk hayati dapat meningkatkan efisiensi pemupukan dan menghasilkan produktivitas tanaman kelapa sawit yang tidak berbeda nyata terhadap perlakuan standar (100% pupuk anorganik).
CITATION STYLE
Hidayat, F., Yudhistira, Y., Desika Putri Pane, R., Sapalina, F., Listia, E., Amalia, R., … Winarna, W. (2023). Aplikasi Pupuk Hayati Untuk Meningkatkan Pertumbuhan dan Produktivitas Tanaman Kelapa Sawit. Jurnal Penelitian Kelapa Sawit, 31(2), 96–107. https://doi.org/10.22302/iopri.jur.jpks.v31i2.226
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.