New Approach in Religious Studies with Special Reference to Muhammad Abid al-Jabiri

Abstract

Beginning from the nineteenth century, Arab-Muslim intelligentsias marched to reform their societies. Many things since then have been carried out. They put forward various proposals, advanced numerous ideas and concepts and established several institutions. Nevertheless, their condition has yet improved. In some context, it even deteriorates. Triggered by this situation, a number of Arab and Muslim scholars then embark on a new reform project. But at this time, their reform attempt is materialized in the form of intellectual and cultural project. For they believe that the basic problem and crisis beset their society lies in their understanding of turâts. Thus, unless this understanding is corrected, no genuine reform would be able to be materialized. Muhammad 'Abid al-Jabiri, a Moroccan scholar, is one of the many Arab scholars who have taken this course. For this purpose, he constructed his own project which he names Naqd al-' Aql al-' Arabi. This article specifically attempts to shed light on conceptual apparatus and methods that he uses which this study finds to have originated from different schools of thought of western philosophy and social sciences, important of which is Marxism and postmodernism. Abstrak Sejak abad ke 19, kaum intelektual Arab Muslim telah mencoba untuk memperbaharui kondisi masyarakat mereka. Untuk tujuan tersebut, banyak yang telah mereka lakukan. Mereka mengajukan beberapa gagasan dan usulan; mereka juga membangun lembaga-lembaga tertentu untuk merealisasikan ide mereka. Namun pembaharuan tersebut sepertinya belum membawa perubahan siginifikan. Realitas malah menunjukkan sebaliknya. Kondisi masyarakat Arab-Muslim bertambah memilukan. Didorong oleh kondisi inilah, makanya beberapa kaum intelektual Arab-Muslim kembali mencoba menggagas proyek pembaharuan mereka. Namun kali ini dalam bentuk proyek intelektual, karena mereka percaya bahwa akar krisis ini terletak pada persoalan cara pandang orang Arab terhadap turâts mereka. Selama pemahaman mereka terhadap turâts ini tidak diperbaharui, maka pembaharuan akan sulit bisa terealisasikan. Muhammad 'Abid al-Jabiri, pemikir asal Maroko, adalah di antara cendikiawan Arab Muslim yang berusaha menempuh jalan ini. Untuk tujuan ini, ia telah membangun proyek pemikirannya yang diberinya nama Kritik Nalar Arab. Artikel ini mencoba melihat perangkat konsep serta metode yang digunakannya dalam kajian, yang dalam kajian ini ditemukan bahwa al-Jabiri banyak menderivasi konsep dan metodenya dari mazhab pemikiran yang ada pada filsafat Barat, terutama Marxisme dan Postmodernisme.