Penggunaan umbi bit dan bawang dayak telah diteliti memiliki khasiat sebagai antioksidan. Untuk memudahkan penggunaannya sebagai minuman kesehatan, dalam mengoptimalkan pemanfaatan tanaman obat tradisional, dapat dibuat menjadi teh kemasan. Penelitian ini dilakukan untuk membuat dan mengetahui formula teh herbal yang tepat. Teh herbal dibuat dengan 5 formulasi (F1, F2, F3, F4, F5) dengan mengkombinasikan umbi bit dan bawang dayak. Lima formula teh herbal yang dibuat dilakukan uji organoleptis, meliputi warna, aroma, bentuk dan rasa, untuk mengetahui formula yang paling disukai. Data yang didapatkan di analisis menggunakan Statistik dengan uji Kolmogorov-Smirnov dan Shapiro-Wilk untuk mengetahui data signifikan dan terdistribusi secara normal. Hasil penelitian analisis warna, bentuk dan rasa, diperoleh data signifikansi < 0,025, artinya Ho ditolak, dan data tidak terdistribusi secara normal. Sementara pada analisis aroma diperoleh signifikansi >0,025, artinya Ho diterima, data terdistribusi secara normal. untuk uji Kolmogorov smirnov, batas signifikansi (α) 0,025, dari data yang diperoleh, warna sebesar 0.001, aroma 0,099, bentuk 0.002, dan rasa 0,000. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa formula yang lebih disukai oleh panelis adalah F3.
CITATION STYLE
Yulia, R., Fitri, E., & Putra, A. (2022). Formulasi teh celup herbal dari campuran umbi bit (Beta vulgaris L.) dan bawang dayak (Eleutherine palmifolia (L) Merr.). Journal of Pharmaceutical And Sciences, 5(2), 321–328. https://doi.org/10.36490/journal-jps.com.v5i2.149
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.