Gastritis biasanya diawali dengan pola makan yang tidak baik dan tidak teratur sehingga lambung menjadi sensitif disaat asam lambung meningkat. Persentase dari angka kejadian gastritis di Indonesia menurut WHO adalah 40.8%, dan angka kejadian gastritis di beberapa daerah di Indonesia cukup tinggi dengan prevalensi 274.396 kasus dari 238.452.952 jiwa penduduk.Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan promosi kesehatan dan pola makan dengan kejadian gastritis di Desa Taruna Kabupaten Hulu Sungai Tengah tahun 2019. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan menggunakan metode survey analitik. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari dan bertempat di Desa Taruna. Penentuan sampel dilakukan dengan menggunakan accidental sampling, sampel adalah masyarakat desa Taruna sebanyak 62 responden. Instrument penelitian yang digunakan berupa kuesioner, teknik pengumpulan data yaitu data sekunder (data dari Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan) dan data primer (data dari kuesioner), analisis data berupa data univariat dan bivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara pola makan (p=0.000) dengan kejadian gastritis. Variabel promosi kesehatan (p=1.000) tidak ada hubungan dengan kejadian gastritis. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada hubungan antara pola makan dengan kejadian gastriris dan tidak ada hubungan antara promosi kesehatan dengan kejadian gastritis. Saran kepada peneliti selanjutnya agar untuk memperdalam lagi penelitian ini dengan menambahkan beberapa variabel atau diubah menjadi penelitian kualitatif.
CITATION STYLE
Irianty, H., Hayati, R., & Suryanto, D. (2020). Kejadian Gastritis Berdasarkan Aspek Promosi Kesehatan Dan Pola Makan. Window of Health : Jurnal Kesehatan, 251–258. https://doi.org/10.33096/woh.v3i3.863
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.