Korupsi dan Klientalisme dalam Pemilihan Walikota Cimahi 2017

  • Paskarina C
N/ACitations
Citations of this article
8Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Tulisan ini membahas tentang praktik klientelisme sebagai mesin politik untuk memobilisasi dukungan bagi calon kepala daerah yang terjerat kasus korupsi. Riset ini terutama ingin menjawab pertanyaan, mengapa kandidat kepala daerah petahana yang telah menjadi tersangka kasus korupsi, masih mendapatkan dukungan suara dengan jumlah yang cukup banyak. Kendati petahana gagal memenangkan pilkada, tetapi dukungan suara yang diperolehnya menjadi alasan untuk mengungkap strategi redistribusi dan infrastruktur yang digunakan untuk meredam image petahana sebagai politisi yang korup. Temuan dari riset ini menunjukkan bahwa partai politik pendukung menggunakan kasus korupsi sebagai momentum untuk mengubah strategi politik, dengan mentransformasikan identitas personal menjadi identitas partai. Tim sukses yang terdiri dari gabungan partai politik menggunakan kasus korupsi sebagai momentum untuk menjadikan calon wakil walikota sebagai figur alternatif dengan tetap mempertahankan keuntungan petahana dari sosok pasangannya. Dengan menggunakan strategi ini, koalisi partai politik dalam tim sukses mempertahankan soliditasnya sekaligus membangun ulang struktur patronase yang dilemahkan oleh kasus korupsi. Perubahan strategi yang dipakai tim sukses dalam membingkai ulang isu korupsi menunjukkan bekerjanya jejaring klientelisme untuk menjustifikasi konstruksi baru tentang kasus korupsi yang dialami petahana, sehingga petahana tetap memperoleh dukungan suara meskipun telah dinyatakan sebagai tersangka dalam kasus tersebut.

Cite

CITATION STYLE

APA

Paskarina, C. (2017). Korupsi dan Klientalisme dalam Pemilihan Walikota Cimahi 2017. PCD Journal, 5(2), 267. https://doi.org/10.22146/pcd.29324

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free