Latar belakang : Indonesia merupakan negara beriklim tropis dengan keadaan berdebu serta dengan temperatur yang hangat dan lembab sehingga mendukung mikroba untuk terus berkembang biak. Jamur atau fungi yang dapat menyebabkan penyakit infeksi di Indonesia antara lain adalah Candida albicans. Salah satu bahan alam yang memiliki potensi untuk digunakan sebagai agen antimikroba adalah rimpang jahe merah (Zingiber officinale var rubrum). Tujuan : mengetahui senyawa metabolit sekunder serta aktivitas antijamur yang terdapat pada ekstrak dan fraksi jahe merah terhadap pertumbuhan candida albicans secara KLT-Bioautografi. Metode: Metode yang digunakan adalah metode eksperimental. Hasil : Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, pada ekstrak, fraksi etil asetat dan fraksi n-heksan jahe merah memiliki aktivitas antijamur pada masing-masing nilai Rf 0,5 untuk ekstrak, Rf 0,2 untuk fraksi etil asetat serta Rf 0,78 dan Rf 0,44 untuk fraksi n-heksan . Kesimpulan : Hasil bioautografi menampakkan zona hambat pada aktivitas antijamur terhadap pertumbuhan jamur Candida albicans pada variasi sampel ekstrak etanol jahe merah pada nilai Rf 0,5, fraksi etil asetat pada Rf 0,2, dan fraksi n-heksan pada Rf 0,44 dan 0,78 sedangkan pada fraksi air tidak terdapat aktivitas senyawa antijamur.
CITATION STYLE
Rahmawati, T. A., Baharyati, D., & Irnameria, D. (2023). SKRINING UJI AKTIFITAS ANTIJAMUR DARI EKSTRAK DAN FRAKSI JAHE MERAH (Zingiber officinale var rubrum) TERHADAP PERTUMBUHAN Candida albicans SECARA KLT-BIOAUTOGRAFI. Journal Pharmacopoeia, 2(2), 140–152. https://doi.org/10.33088/jp.v2i2.506
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.