Obat merupakan bahan berfungsi sebagai pengurang rasa sakit dan atau penyembuh penyakit. Sampai saat ini, masih banyak ditemui perilaku tidak rasional terkait dengan penggunaan obat seperti pengobatan sendiri yang dikhawatirkan dapat meningkatkan pengobatan yang tidak rasional. Solusi permasalahan yang ditawarkan adalah pelaksanaan sosialisasi dan pelatihan DAGUSIBU serta monitoring pelaksanaan DAGUSIBU secara tepat. DAGUSIBU merupakan akronim dari dapatkan, gunakan, simpan dan buang yang menjadi suatu rangkaian saat mendapatkan dan mengkonsumsi obat. Bentuk kegiatan yang dilakukan adalah peningkatan kapasitas masyarakat dengan jenis program pemberian sosialisasi dan pelatihan DAGUSIBU obat secara tepat. Kegiatan terdiri dari kegiatan sosialiasi dan pelatihan DAGUSIBU dengan metode ceramah dan simulasi serta monitoring dan evaluasi pelaksanaan DAGUSIBU melalui whatsapp selama satu bulan. Hasil kegiatan menunjukkan 85,29% sasaran memiliki pengetahuan terkait DAGUSIBU obat dalam kategori baik, 88,23% sasaran telah mampu untuk melakukan penggunaan, pembuangan dan penyimpanan obat secara tepat, dan 67,65% sasaran telah mengaplikasikan DAGUSIBU secara tepat. Kegiatan ini dikatakan berhasil berdasarkan hasil peningkatan tingkat pengetahuan pada kategori baik sebesar 55,88%, peningkatan keterampilan mengenai penanganan obat setelah pelaksanaan program sebesar 88,23%. Kata kunci : sosialisasi, pelatihan, DAGUSIBU
CITATION STYLE
Saputri, R. K., Hutahaen, T. A., Pramesti, D. I., & Farlina, N. (2023). SOSIALISASI DAN PELATIHAN DAGUSIBU OBAT SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN PENGOBATAN YANG TIDAK RASIONAL DI MASA PANDEMI COVID 19. Buletin Udayana Mengabdi, 22(4), 223. https://doi.org/10.24843/bum.2023.v22.i04.p09
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.