Latar belakang: Endometriosis merupakan penyakit yang ditandai adanya jaringan endometrium di luar cavum uterus, yang menimbulkan reaksi peradangan kronis. Gejala endometriosis paling sering adalah nyeri pelvis dan infertilitas. Endometriosis berpengaruh terhadap kualitas hidup penderitanya, terutama karena rasa nyeri yang ditimbulkannya, bisa menghambat dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Kombinasi dari terapi operatif dan medikamentosa efektif untuk menurunkan rekurensi, mengurangi nyeri dan meningkatkan fertilitas pada pasien dengan endometriosisTujuan: Membandingkan kualitas hidup dan skor nyeri pasien pasca operasi endometriosis sebelum dan sesudah pemberian terapi hormonalMetode: Kualitas hidup pada pasien endometriosis yang telah menjalani laparoskopi ataupun laparotomi dievaluasi dengan metode kohort prospektif menggunakan kuesioner Endometriosis Health Profile-30 (EHP-30). Kuesioner diberikan sebelum terapi hormonal dan diulang lagi setelah selesai terapi hormonal. Analisis dilakukan dengan membandingkan nilai masing-masing domain dari kuesioner inti dan kuesioner moduler sebelum dan sesudah terapi hormonal.Hasil: Total responden adalah 73 orang yang memenuhi kriteria inklusi. Terapi hormonal pada pasien endometriosis dapat memperbaiki kualitas hidup secara keseluruhan dengan rerata skor 29,89 (SD ± 17,80) menjadi 16,5 (SD ± 16,7) (p <0,001) sebelum mendapatkan terapi hormonal. Terdapat perbaikan pada semua domain kuesioner inti, dengan nilai yang bermakna secara statistik pada domain nyeri dengan rerata 41,73 (SD ± 27,08) menjadi 13,70 (SD ± 22,39) (p <0,001), domain kendali & ketidakberdayaan; rerata 34.21 (SD ± 25,63) menjadi 16,66 (SD ± 19,58) (p <0,001), domain kesehatan emosional rerata 29,84 (SD ± 21,18) menjadi 19,11 (SD ± 19,22) (p <0,001); dan domain dukungan sosial rerata 26,97 (SD ± 20,70) menjadi 20,30 (SD ± 22,37) (p=0,006), sedangkan pada domain citra diri tidak terdapat perbaikan secara signifikan. Pada kuesioner modular terdapat perbaikan signifikan pada domain pekerjaan dengan rerata 30,37 (SD ± 24,99) menjadi 13,57 (SD ± 18,62) p <0,001, domain hubungan dengan anak rerata 13,82 (SD ± 20,13) menjadi 9,58 (SD ± 17,08) dan nilai p=0,017; dan domain perasaan terhadap infertilitas rerata 45,96 (SD ± 29,80) menjadi 36,67 (SD ± 29,77) p=0,001, sedangkan pada domain hubungan seksual, hubungan dengan tenaga kesehatan dan perasaan terhadap terapi tidak terdapat perubahan yang signifikan.Kesimpulan: Kualitas hidup setelah pemberian terapi hormonal lebih baik bila dibandingkan sebelum pemberian terapi hormonal pada pasien endometriosis pascaoperasi
CITATION STYLE
Novitasari, D., Dewanto, A., & Attamimi, A. (2022). Perbandingan Kualitas Hidup Pasien Endometriosis Pascaoperasi sebelum Dan Sesudah Pemberian Terapi Hormonal. Jurnal Kesehatan Reproduksi, 9(2). https://doi.org/10.22146/jkr.75116
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.