Pemukiman di tepian sungai Kapuas Pontianak telah mengalami perkembangan hampir dua setengah abad. Padahal wilayah tepian sungai memiliki kerentanan bencana banjir dan genangan yang paling parah terjadi pada pemukiman yang dekat dengan perairan. Gap penelitian ini adalah orang akan cenderung mencegah, menjauhi dan meninggalkan bermukim di daerah yang rentan bencana. Padahal penelitian sebelumnya menjustifikasi bahwa kebertahanan pemukiman Kampung Beting di tepian sungai Kapuas Pontianak berada pada kategori sangat tinggi. Penelitian ini terletak di Kelurahan Kampung Dalam Bugis dan Kelurahan Tambelan Sampit, Kecamatan Pontianak Timur, Kota Pontianak. Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan model kebertahanan pemukiman rumah panggung di tepian sungai Kapuas Pontianak. Sedangkan sasarannya adalah menganalisis kebertahanan pemukiman rumah panggung di Kelurahan Kampung Dalam Bugis dan Kelurahan Tambelan Sampit. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan pendekatan uji regresi stepwise method, uji anova, dan mendeskripsikan persamaan regresi yang dihasilkan. Teknik sampling yang digunakan adalah cluster sampling berjumlah 200 responden. Adapun variabel kebertahanan yang diukur adalah variabel sosial, ekonomi, masyarakat, dan infrastruktur perumahan. Hasil penelitian antara lain model kebertahanan di Kelurahan Kampung Dalam Bugis dipengaruhi oleh variabel sosial, ekonomi, masyarakat, dan infrastruktur pemukiman. Sedangkan model kebertahanan di Kelurahan Tambelan Sampit dipengaruhi oleh variabel sosial, ekonomi, Sdan infrastruktur pemukiman. DOI: https://doi.org/10.26905/mj.v21i2.4090
CITATION STYLE
Nurhidayati, E., & Fariz, T. R. (2020). KEBERTAHANAN PEMUKIMAN RUMAH PANGGUNG DI TEPIAN SUNGAI KAPUAS PONTIANAK. Mintakat: Jurnal Arsitektur, 21(2). https://doi.org/10.26905/mj.v21i2.4090
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.