DIASPORA SEDULUR SIKEP DAN KESENIANNYA DI SAWAHLUNTO

  • E. Syafril E
N/ACitations
Citations of this article
17Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Sebagai   sebuah   kota   yang   diciptakan   pemerintahan   kolonial,   Sawahlunto menyimpan berbagai narasi tentang modernisme, lompatan ruang-waktu serta endapan persoalan  pengerahan  ribuan buruh paksa, khususnya  dari tanah Jawa. Menariknya, di bawah kekuasaan kolonial yang penuh kontrol dan pengawasan, dengan situasi sosial yang dibuat terkotak-kotak, masyarakat Sawahlunto di masa lalu justru berhasil memproduksi konsepsi tentang ’kita’ sebagai nation yang melampaui  zamannya.  Tulisan  ini bertujuan  untuk menguraikan  tentang  acuan nilai yang membuat proses menuju ’kita’ itu berlangsung di masyarakat pertambangan   Sawahlunto.   Penelitian   menunjukkan   bahwa   selain   diwarnai segregasi dan diferensiasi, masyarakat Sawahlunto juga ditandai oleh hibridisasi tak  tersadari,  yang  tampak  dalam  bahasa,  berbagai  tradisi  dan  keseniannya. Sebuah   kondisi   yang   merepresentasikan    siasat   kebudayaan   dalam   situasi kolonial, dalam sebuah konsep yang dinamakan’sedulur’, yang tidak sekadar mengacu ke pertalian darah, tetapi satu cara pandang memaknai pihak lain yang diposisikan sama dan sederajat, diikat oleh rasa kedekatan dan kekerabatan.

Cite

CITATION STYLE

APA

E. Syafril, E. P. (2014). DIASPORA SEDULUR SIKEP DAN KESENIANNYA DI SAWAHLUNTO. Ekspresi Seni, 16(1), 86. https://doi.org/10.26887/ekse.v16i1.160

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free