Pemanfaatan Limbah Akar Wangi sebagai Kombinasi Media Hidroponik, Briket sebagai Bahan Bakar

  • Sumyati D
  • Rahmat B
  • Natawijaya D
N/ACitations
Citations of this article
12Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Peningkatan kebutuhan minyak akar wangi mengakibatkan peningkatan penyulingan yang disertai dengan peningkatan limbah akar wangi, hingga saat ini penanganan limbah akar wangi hanya mengandalkan pembakaran. Perlu adanya solusi lain sebagai pemanfaatan limbah akar wangi. Salah satu solusi yang bisa dikembangkan yaitu pemanfaatan limbah akar wangi sebagai media hidroponik dan briket sebagai bahan bakar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kombinasi media hidroponik dan nutrisi yang baik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman sawi (Brassica juncea L.) dan mengetahui karakteristik briket arang dari serbuk arang aktif limbah akar wangi sebagai bahan bakar. Percobaan ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 2 Faktor yaitu faktor media tanam (m) dan nutrisi (n). Berdasarkan hasil penelitian diperoleh faktor media tanam yang baik untuk tanaman sawi secara hidroponik, media tanam pasir dan serbuk arang aktif limbah akar wangi memberikan hasil yang baik terhadap parameter tinggi tanaman, jumlah daun, bobot segar tajuk dan nisbah pupus akar, sedangkan untuk faktor nutrisi yang baik yaitu NPK + Gandasil D memberikan hasil yang terbaik pada semua parameter kecuali nisbah pupus akar. Maka dapat disimpulkan campuran pasir dan arang aktif limbah akar wangi serta pemberian nutrisi NPK dan Gandasil D memberikan hasil yang optimal untuk pertumbuhan tanaman sawi secara hidroponik. Briket arang aktif limbah akar wangi memiliki kualitas yang baik, yaitu memenuhi standar SNI dengan rata-rata kadar air (4,6 %), kadar abu (5,53 %) dan nilai kerapatan (0,52 g/cm3).  The increasing demand for vetiver oil results in increased distillation activity that has impacted on the increasing of vetiver waste. Until now, the handling of the waste has relied on incineration. There needs to be another solution as the utilization of vetiver waste. The solution developed is the use of vetiver waste as a hydroponic medium and briquettes as fuel. The objective of this study was to determine the combination of hydroponic media and good nutrition on the growth and yield of caisim (Brassica juncea L.) and to determine the characteristics of charcoal briquettes from vetiver waste as fuel. The experiment was arranged by Randomized Block Design (RBD) with two factors, namely the planting medium (m) and nutrition (n). According to the results of the study there was an interaction between planting media factors and nutritional factors on leaf area and root loss ratio, but there was no interaction on plant height, leaf number and crown fresh weight. The proper planting media factors for mustard plants hydroponically, sand and vetiver waste charcoal planting media provided good results on the parameters of plant high, amount of leaves, header fresh weight and root decay ratio, while good nutritional factors, namely NPK + Gandasil D provided the best results in all parameters except root loss ratio. So it can be concluded that a mixture of sand and charcoal as well as the provision of NPK and Gandasil D nutrition provides optimal results for the growth of mustard plants hydroponically. The fragrant roots of the charcoal briquettes have a good quality, possessing good qualities of SNI with an average of the water level (4,6 % ), the ashes (5,53 %) and the density (0,52g / cm3).Â

Cite

CITATION STYLE

APA

Sumyati, D., Rahmat, B., & Natawijaya, D. (2022). Pemanfaatan Limbah Akar Wangi sebagai Kombinasi Media Hidroponik, Briket sebagai Bahan Bakar. Media Pertanian, 7(2), 78–88. https://doi.org/10.37058/mp.v7i2.5701

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free