Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengidentifikasi komponen-komponen inovasi pada budidaya jagung hibrida dalam GAP jagung, menganalisis keragaman adopsi terhadap komponen teknologi dalam GAP yang dilakukan oleh petani, dan menganalisis korelasi antara keterlibatan petani dalam kelompok tani dengan adopsi inovasi dalam GAP. Penelitian ini menggunakan metode kombinasi antara metode kualitatif dengan metode kuantitatif. Metode kombinasi tersebut adalah exploratory sequential design yang didahului dengan pengumpulan data kualitatif dengan melakukan wawancara kepada informan kemudian dilanjutkan dengan pengumpulan data kuantitatif yakni menggunakan data hasil wawancara terhadap 60 responden. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa budidaya jagung dari pra tanam sampai pasca panen oleh kelompok tani di Desa Mongiilo terdapat 10 komponen inovasi dalam GAP, dimana komponen teknologi dalam GAP yang paling tinggi diadopsi adalah pembubunan pada akar jagung dan penanaman satu benih per satu lubang, serta yang paling rendah diadopsi adalah pengeringan segera setelah panen dan penggunaan jarak tanam sesuai petunjuk penyuluh. Keaktifan petani dalam kelompok tani berpengaruh signifikan terhadap adopsi pemupukan yang tepat jumlah dan waktu sesuai rekomendasi. Oleh karena itu, petani perlu didorong untuk lebih aktif dalam kelompok tani untuk meningkatkan adopsi inovasi jagung hibrida.
CITATION STYLE
Kadar, M., Rauf, A., & Sirajuddin, Z. (2024). PERAN KELOMPOK TANI TERHADAP PENINGKATAN ADOPSI GOOD AGRICULTURAL PRATICE (GAP) JAGUNG HIBRIDA DI DESA MONGIILO KABUPATEN BONE BOLANGO. Journal of Food Security and Agroindustry, 2(1), 33–43. https://doi.org/10.58184/jfsa.v2i1.289
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.