Angkutan perintis merupakan program pelayanan angkutan jalan untuk wilayah terisolasi dan tidak memiliki ketersediaan angkutan umum. Salah satu trayek angkutan jalan perintis di Provinsi Banten adalah trayek Serang-Sumur (143 km) yang menghubungkan Ibu Kota Provinsi Banten yaitu Kota Serang dengan wilayah paling barat Pulau Jawa yaitu Kecamatan Sumur. Angkutan jalan perintis trayek Serang-Sumur sudah beroperasi selama lima tahun (2017 - 2021), namun dampaknya terhadap mobilitas masyarakat belum diketahui. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian untuk mengidentifikasi perkembangan produksi dan layanan yang telah tersedia, dan pengaruh layanan angkutan jalan perintis terhadap mobilitas masyarakat. Untuk mendukung penelitian ini, dilakukan pengumpulan data sekunder berupa data sarana prasarana yang telah tersedia dan produksi angkutan jalan perintis (load factor) dari tahun 2017-2021. Selanjutnya, data primer dikumpulkan dengan bantuan kuisioner kepada 200 penumpang. Metode analisis yang digunakan adalah metode statistik deskriptif serta metode analisis regresi. Penelitian ini menyimpulkan bahwa kehadiran angkutan jalan perintis yang melayani trayek Serang-Sumur sangat memengaruhi mobilitas masyarakat di Kecamatan Sumur. Dengan adanya angkutan jalan perintis tersebut, frekuensi perjalanan masyarakat meningkat sebesar 36,38%, jarak tempuh perjalanan masyarakat meningkat sebesar 18,47%, dan kemudahan perjalanan masyarakat meningkat sebesar 46,07%. Selain itu, dengan menggunakan angkutan jalan perintis tersebut, biaya perjalanan dapat dikurangi sebesar 48,45% atau bernilai 1,94 kali lebih hemat daripada menggunakan moda lain.
CITATION STYLE
Putra, A., Dewanti, D., & Suprama, L. B. (2022). Dampak Angkutan Jalan Perintis Terhadap Mobilitas Masyarakat Perdesaan: Sebuah Studi Deskriptif. Warta Penelitian Perhubungan, 34(1), 23–36. https://doi.org/10.25104/warlit.v34i1.2093
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.