Limbah memiliki dampak negatif yang ditimbulkan, pencemaran air yang disebabkan dari hasil proses cucian pakaian oleh adanya kandungan fosfat dan COD, sehingga menyebabkan kekeruhan dan menghalangi masuknya sinar matahari yang akan mengakibatkan terjadinya pencemaran air. Berdasarkan hasil pengujian air limbah dari salah satu usaha cucian (laundry) di rumah warga di daerah Penaraga Kota Bima diperoleh data kandungan COD sebesar 239,25 mg/L dan fosfat sebesar 16 mg/L. Kandungan COD dan fosfat ini melebihi baku mutu air limbah. Berdasarkan permasalahan yang ada, salah satu alternatif penyisihan COD dan fosfat yang mudah, murah, dan efektif adalah teknik fitoremediasi menggunakan tumbuhan kayu apu (Pistia stratiotes). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efisiensi tumbuhan kayu apu dalam mengukur dan menurunkan kadar COD dan fosfat pada limbah cair. Metode yang digunakan adalah eksperimen skala laboratorium menggunakan wadah berupa ember plastik yang diisi air limbah 100%. Penelitian pendahuluan yang dilakukan adalah proses aklimatisasi tumbuhan selama 5 hari, selanjutnya dilakukan uji fitoremediasi selama 20 hari atau sampai tumbuhan mati. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tumbuhan kayu apu mampu bertahan hanya sampai hari ke-7 dengan persentase COD dan fosfat pada air limbah sebesar 8,753%, 20,033%, dan 46,875%
CITATION STYLE
Irma Rubianti, & Amran, A. (2022). Pemanfaatan Kayu Apu (Pistia stratiotes) Untuk Mengukur Kadar Fosfat dan COD Pada Limbah Cair. JUSTER : Jurnal Sains Dan Terapan, 1(1), 1–7. https://doi.org/10.55784/juster.vol1.iss1.11
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.