Berdasarkan letak astronomi Indonesia yang terletak pada garis khatulistiwa, maka sangat pantas atau layak jika Indonesia mengembangkan PLTS sebagai teknologi dalam mengimbangi tuntutan manusia terhadap ketergantungan akan listrik. Indonesia juga memiliki iklim tropis (terdiri dari 2 musim, panas dan hujan), sehingga penyinaran matahari di wilayah Indonesia (± 12 jam) cukup untuk menjadikan PLTS sebagai solusi untuk tuntutan kebutuhan akan listrik. Salah satu teknologi yang digunakan dalam PLTS tersebut adalah panel surya. Panel surya mampu mengkonversi cahaya matahari menjadi listrik secara langsung. kinerja panel surya dipengaruhi oleh beberapa faktor ialah radiasi matahari, suhu dan kecepatan angin. Perhitungan dan analisis terhadap hasil pengukuran memperlihatkan bahwa kualitas kinerja sel surya tidak terlalu baik, yaitu sebesar 0,143 untuk sel surya tanpa reflektor, 0,156 untuk sel surya dengan reflektor atap galvalum dan 0,157 untuk sel surya dengan reflektor aluminium foil. Dan efisiensi pada sel surya tanpa reflektor sebesar 7,48 %, untuk sel surya dengan atap galvalum sebesar 8,75 %, dan untuk sel surya dengan aluminium foil sebesar 9,72 %
CITATION STYLE
Siahaan, D. S., Stepanus, & Purba, R. (2022). Analisis Perbandingan Daya Output Serta Efisiensi Modul Surya Tanpa Menggunakan Reflektor dan Menggunakan Reflektor Atap Galvalum dan Aluminium Foil. Lektrokom : Jurnal Ilmiah Teknik Elektro, 5(1), 1–9. https://doi.org/10.33541/lektrokom.v5i1.4668
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.