Pesantren X, a place for female Islamic student’s living in from many districts in Indonesia, has a lot of health issues both personal hygiene and environmental health. Room sanitation as a part of wide environment at Pesantren X was determined by student’s daily activity and their behaviours from one to another. This study aims to identify the conditions of female student’s room as well as their behaviour. This is a qualitative study. The data were collected by in-depth interviews with fi ve female Islamic students. The observation was conducted to describe conditions in female student’s room and surrounded environment. Female Islamic students have a risk to disease transmissions such as scabies, severe acute respiratory infection and other disease symptoms. This study indicated female students’ rooms were densely populated, one room occupied by 12 girls. Moreover, they also had not been taught on how to keep their rooms and beds neat and clean. They thought that Pesantren life is to live what it is. This implied an attitude of ignorance by female Islamic studentsin maintaining the rooms cleanliness. Those attitudes and behaviours have to be changed by Pesantren’s teacher by giving them good examples. By this, students would know, have strong will, and do a hygiene and healthy lifestyle. Abstrak Pesantren X, sebagai tempat berkumpulnya para santri dari berbagai daerah di Indonesia, memiliki banyak sekali problematika kesehatan, mulai dari kebersihan diri hingga kebersihan lingkungan. Kebersihan lingkungan di dalam kamar ditentukan oleh kebiasaan sehari-hari santri serta perilaku antara santri satu dengan santri lainnya. Hal tersebut berisiko akan terjadinya sakit dan penyakit, diantaranya kudis, Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) dan berbagai macam gejala penyakit. Studi ini bertujuan untuk mengetahui kondisi kamar serta kebiasaan santri putri di dalam kamar mereka. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pengumpulan data wawancara mendalam dan pengamatan (observasi) terhadap 5 (lima) orang santri, di kamar dan ruang-ruang yang bersifat umum. Hasil studi ini menunjukkan bahwa kamar santri putri dalam keadaan padat karena setiap kamar dihuni oleh 6–8 orang. Santri memiliki kebiasaan meninggalkan kamarnya dalam keadaan tidak rapi atau berantakan. Selain itu, santri juga belum pernah diajarkan tata cara membersihkan dan menata tempat tidur dan sprei. Santri beranggapan bahwa hidup pesantren itu hidup apa adanya. Hal tersebut menyiratkan sikap semau gue atau tidak peduli dalam hal kebersihan dan kerapian kamar. Oleh karena itu. sikap dan kebiasaan tersebut perlu diubah. Perilaku dapat diubah dengan adanya keteladanan dari pengelola pesantren agar santri putri tahu, mau dan mampu hidup bersih dan sehat .
CITATION STYLE
Machfutra, E. D., Noor, A., Asropi, A., Luxiarti, R., & Mutmainah, N. F. (2019). PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT SANTRI PUTRI PESANTREN X YOGYAKARTA. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan, 21(4). https://doi.org/10.22435/hsr.v21i4.930
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.