ABSTRAKkajian ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan serta pemahaman terhadap pelaku umkm khususnya di Desa Sriharjo yang akan mencari tambahan modal usaha dengan pengembalian yang ringan melalui program dana KUR (Kredit Usaha Rakyat). Metode yang digunakan adalah metode kaji tindak (Action Research) melalui pendekatan program tindak partisipatif (Partisipatory Action Program), dan studi pustaka (library research). Sasaran pada kegiatan ini adalah pelaku UMKM yang ada di Desa Sriharjo. Wawancara dan observasi langsung dilakukan ke Desa Sriharjo, Imogiri, Bantul. Tahapan pelaksanaan dilakukan dengan metode ceramah yakni penyampaian materi penyuluhan berupa sosialisasi, pendampingan dan bimbingan. Tahapan FGD dilaksanakan dengan cara penyampaian materi secara langsung pada pelaku UMKM oleh narasumber yang kompeten, cara ini disesuaikan dengan kondisi lingkungan dengan tanya jawab interaktif. Kegiatan ini diharapkan untuk menjembatani kebutuhan pembiayaan atau permodalan bagi UMKM di Sriharjo, Imogiri, Bantul. Berdasarkan hasil observasi dan survei yang dilakukan, mayoritas masyarakat masih bergantung terhadap peminjaman kepada rentenir. Untuk menanggulangi hal tersebut perlu di adakan penyuluhan khusus terkait dampak peminjaman modal usaha kepada rentenir, dengan demikian masyarakat akan sadar bahwa peminjaman melalui rentenir sangat tidak manusiawi. Sebagai gantinya, masyarakat dapat mengajukan pinjaman KUR melalui bank pelaksana yang telah di tunjuk oleh pemerintah. Kata kunci: rentenir; pelaku UMKM; pembiayaan KUR (Kredit Usaha Rakyat). ABSTRACTThis study aims to provide knowledge and understanding to MSME actors, especially in Sriharjo Village, who will seek additional business capital with a light return through the KUR (Kredit Usaha Rakyat) fund program. The method used is the action research method through a participatory action program approach, and library research. The targets of this activity are MSME actors in Sriharjo Village. Interviews and direct observations were conducted in Sriharjo Village, Imogiri, Bantul. The implementation stage was carried out using the lecture method, namely the delivery of extension material in the form of socialization, assistance and guidance. The FGD stage is carried out by delivering material directly to MSME actors by competent resource persons, this method is adjusted to environmental conditions with interactive questions and answers. This activity is expected to bridge the financing or capital needs of MSMEs in Sriharjo, Imogiri, Bantul. Based on the results of observations and surveys conducted, the majority of people still depend on loans to loan sharks. To overcome this, it is necessary to hold special counseling related to the impact of borrowing business capital from loan sharks, so that people will realize that lending through loan sharks is very inhumane. Instead, the community can apply for KUR loans through implementing banks that have been appointed by the government. Keywords: loan sharks; MSME actors; KUR (Kredit Usaha Rakyat) financing.
CITATION STYLE
Susanti, M., Sanjaya, P., & Adhilla, F. (2023). UPAYA PEMBERANTASAN RENTENIR MELALUI PEMBEKALAN AKSES PEMBIAYAAN KUR (KREDIT USAHA RAKYAT) PADA UMKM DI SRIHARJO, IMOGIRI, BANTUL. SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan, 7(2), 964. https://doi.org/10.31764/jpmb.v7i2.15231
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.