Status Bali sebagai daerah pariwisata sangat memengaruhi bentuk-bentuk tuturan bahasa Indonesia yang digunakan dalam kegiatan komonikasi masyarakat Bali. Oleh sebab itu penelitian ini mencoba untuk menganalisis bentuk tuturan bahasa Indonesia yang dipakai di bidang perhotelan. Penelitian ini difokuskan pada 4 (empat) rumusan masalah yaitu, (1) Bagaimana bentuk tuturan bahasa Indonesia yang dipakai oleh para karyawan hotel,(2) Bagiamanakah proses pembentukannya,(3) Faktor apakah yang menyebabkan terjadinya bentuk-bentuk tuturan tersebut dan (4) dampak apakah yang ditimbulkan terhadap bahasa Indonesia. Teori yang digunakan untuk membedah masalah tersebut adalah teori Sosiolinguistik yang dikemukakan oleh Muysken (2000), Hoffmann (1991), Hartman dan Stork (1972). Hasil analisis menunjukkan bahwa bentuk tuturan bahasa Indonesia yang dipakai oleh karyawan hotel dapat dikategorikan sebagai campur kode yang dibentuk melalui penyisipan, alternasi, dan leksikalisasi kongruen. Ketiga proses pembentukan tersebut dapat disebabkan oleh faktor yang terkait dengan psikolinguistik dan faktor sosiolinguistik. Campur kode yang terjadi pada guyub tutur karyawan hotel dapat membawa dampak yang positif dan negatif terhadap bahasa Indonesia.
CITATION STYLE
Kasni, N. W. (2017). Pengaruh Pariwisata Terhadap Bahasa Indonesia. RETORIKA: Jurnal Ilmu Bahasa, 1(1), 52. https://doi.org/10.22225/jr.1.1.12.52-60
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.