Diare merupakan keadaan buang air besar sebanyak 3 kali atau lebih dalam satu hari dengan konsistensi tinja cair (mencret). Sebagian dari penderita diare di negara berkembang adalah anak-anak dibawah usia 5 tahun (balita). Faktor-faktor penyebab terjadinya diare seperti kurangnya ketersediaan air, kondisi lingkungan yang kotor, keterbatasan tingkat pendidikan dan keterbatasan ekonomi. Selain itu faktor dehidrasi akibat diare menjadi faktor utama kematian pada balita. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peresepan obat diare pada pasien balita di Puskesmas Kecamatan Moronge, Kabupataen Kepulauan Talaud. Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian deskriptif yang bersifat retrospektif. Hasil penelitian diperoleh melalui observasi data primer yaitu rekam medik yang ada di Puskesmas Kecamatan Moronge, d periode Januari-Juni 2018 dan didapati 43 pasien balita penderita diare. Pengobatan menggunakan oralit (79,06%) dan zink (100%) dinyatakan sudah rasional sedangkan untuk pengobatan menggunakan antibiotik pada parameter tepat obat (53,48%), tepat dosis (44,18%) dinyatakan belum rasional kemudian untuk parameter tepat indikasi (79,06%) dan tepat pasien (100%) dinyatakan sudah rasional.
CITATION STYLE
Dareda, E., Tiwow, G. A. R., Karauwan, F. A., & Tumbel, S. L. (2019). Peresepan Obat Diare Pada Pasien Balita Di Puskesmas Kecamatan Moronge Kabupaten Kepulauan Talaud. Biofarmasetikal Tropis, 2(2), 102–108. https://doi.org/10.55724/jbiofartrop.v2i2.122
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.