Kebangkitan Islam di Indonesia Perspektif Post-Tradisionalisme Islam

  • Jamaluddin J
  • Rapik M
N/ACitations
Citations of this article
49Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Artikel ini membahas tentang proyek kebangkitan Islam dalam merespon modernitas di Indonesia. Dengan mengacu pada gerakan Post-Tradisionalisme Islam, artikel ini ingin melihat bagaimana pembacaan terhadap tradisi (turats) dan modernitas (al-hadatsah). Ideologi gerakan Post-Tradisionalisme Islam di Indonesia merujuk pada pemikiran Muhammad Abid Al-Jabiri yang, dalam banyak karyanya, memberikan ulasan dan kritiknya terhadap nalar Arab yang dianggap sebagai pangkal pembacaan terhadap tradisi itu sendiri. Post-Tradisionalisme menemukan lahannya pada gerakan Islam Nusantara yang memiliki slogan al-muhafadah ala al-qadim al-shalih (menjaga tradisi) dan wa al-akhzu bi al-jadid al-ashlah (mengambil tradisi baru yang lebih baik). Post-Tradisionalisme terbukti memiliki pandangan filosofis yang baik untuk menjaga (tradisi) Islam, tetapi juga dapat mengambil manfaat dari modernitas, sehingga dengan pandangan ini, Muslim di Indonesia mendapatkan argumentasi untuk menerima NKRI dan Pancasila ketimbang Khilafah. Oleh karenanya, Post-Tradisionalisme memberikan jalan bagi Muslim di Indonesia pada kebangkitan Islam yang sebenarnya, yakni menjembatani antara tradisi dan modernitas.

Cite

CITATION STYLE

APA

Jamaluddin, J., & Rapik, M. (2018). Kebangkitan Islam di Indonesia Perspektif Post-Tradisionalisme Islam. Kontekstualita, 34(02). https://doi.org/10.30631/kontekstualita.v34i02.41

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free