Padi pandanwangi merupakan varietas lokal unggul daerah Cianjur, namun produktivitas padi pandanwangi terganggu oleh serangan hama Scotinophara coarctata. Dalam pengendaliannya petani masih menggunakan pestisida kimia sintetis, tanaman yang berpotensi untuk dijadikan biopestisida adalah kipahit dan saliara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas dari kedua tanaman tersebut terhadap mortalitas Scotinophara coarctata. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap yang terdiri dari sepuluh perlakuan yang diulang tiga kali dengan konsentrasi 7%. Perlakuan tersebut yaitu : A = kontrol negatif, B = BPMC semprot serangga, C = BPMC semprot tanaman, D = BPMC semprot serangga pada tanaman, E = kipahit semprot serangga, F = kipahit semprot tanaman, G = kipahit semprot serangga pada tanaman, H = saliara semprot serangga, I = saliara semprot tanaman dan J = saliara semprot serangga pada tanaman. Hasil pengamatan diolah dengan probit analisys untuk mengetahui LT50. Dari semua metode semprot yang digunakan yang paling efektif adalah metode semprot serangga. Selain itu perlakuan E (LT50 = 16,47 jam), perlakuan G (LT50 = 31,05 jam) dan H (LT50 = 60,42 jam) lebih baik dari perlakuan C (LT50 = 64,54 jam). Penggunaan pestisida kimia sintetis yang tidak tepat sasaran dapat digantikan menggunakan biopestisida dari daun kipahit atau saliara sebagai upaya dalam mengurangi bahkan mengganti penggunaan insektisida kimia sintetis dengan catatan pemberian biopestisida tersebut harus tepat sasaran (kontak langsung dengan serangga).
CITATION STYLE
Yuliani, W. J. &. (2017). UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN KIPAHIT (Tithonia diversifolia) DAN DAUN SALIARA (Lantana camara L.) TERHADAP MORTALITAS KEPINDING TANAH (Scotinophara coarctata). AGROSCIENCE (AGSCI), 7(2), 320. https://doi.org/10.35194/agsci.v7i2.156
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.