Dalam masyarakat agama seringkali menampilkan pemahaman yang sempit hinggal melahirkan violence dan war. Agama yang seringkali dihadirkan dalam ruang yang sempit, yang hanya menjadi legitimasi atas berbagai peperangan dan diskriminasi (holy wars) yang merupakan bentuk “jihad” demi membela kebenaran. Pada konteks masyarakat multikultural pemahaman agama seringkali dihadirkan dalam mujud yang kehilangan substansi nilai universal dan toleransi. Seharusnya nilai-nailai agama diwujudkan dalam pola perilaku sosial humanity yang menyejukkan, toleran, dan tidak diskriminasi, sehingga penting religious peace building menjadi paradigm kolektif dalam kehidupan social-religious yang menyatukan unsur-unsur keberagaman dalam masyarakat multikultural. Penelitian ini dalam kerangka analisis sosiologis, dengan menganalisis data-data literatur sebagai data primer. Penelitian ini adalah penelitian literature dengan metode literature review perspektif sosiologis yang berusaha memahami pemahaman dan pemikran ked alam konteks sosialogis tindakan sosial,. Hasil penelitian ini mengungkap bahwa secara sosiologis pemahaman dan pemikiran atas nilai-nilai agama yang bersifat terbuka, toleransi, anti diskriminasi, universal dan menyejukkanperlu dibangun sebagai tindakan tindakan dan nilai-nilai dalam sistem sosio religious dalam memelihara keberangaman dan perdamaian.
CITATION STYLE
Sutarto, D. (2020). Religious Peace Building; Dalam Masyarakat Multikultural Perspektif Sosiologi Agama. JURNAL TRIAS POLITIKA, 4(2), 173–185. https://doi.org/10.33373/jtp.v4i2.2758
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.