Penggunaan Asphal Concrete Wearing Coarse (AC-WC) lambat dalam proses pengaliran air ke saluran ke saluran samping pada musim hujan, sehingga bisa membuat jalan dalam keadaan berair dan dapat menyebabkan kecelakaan dan terpeciknya air ke kendaraan. Untuk itu itu perlu mencari alternatif lain yaitu menggunakan aspal porous dengan menggunakan material lokal yang berasal dari Krueng Mane Kabupaten Aceh Utara. Penelitian ini bertujuan untuk melihat nilai parameter Marshall dan durabilitas dari campuran aspal poros dengan variasi gradasi dengan menggunakan standar gradasi Jepang untuk lapisan permukaan. Metode pengujian mengikuti standar Marshall dengan perlakukan 3 variasi gradasi, yaitu gradasi batas bawah, gradasi tengah dan gradasi batas atas dari spesifikasi gradasi Jepang. Hasil penelitian menunjukkan nilai parameter Marshall campuran aspal poros pada KAO = 5,0% untuk gradasi batas bawah adalah stabilitas = 76,19 Kg, Flow = 6,6 mm, VIM = 24,02 %, VFB = 26,99 %, VMA = 32,89 %, MQ = 12,22 Kg/mm dan durabilitas = 46,2%. Untuk gradasi tengah dengan KAO = 5,5% diperoleh parameter Marsahall adalah stabilitas = 218,14 Kg, Flow = 6,3 mm, VIM = 17,64 %, VFB = 37,37 %, VMA = 28,14 % , MQ = 35,70 Kg/mm dan Durabilitas = 59,7%. Untuk gradasi batas atas dengan KAO = 4,6 % diperoleh parameter Marsahall adalah stabilitas = 614,88 Kg, Flow = 5,95 mm, VIM = 16,54 %, VFB = 35,47 %, VMA = 25,55 %, MQ = 105,51 Kg/mm dan Durabilitas = 65%. Dari hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa hanya campuran aspal poros dengan gradasi batas atas sebagian besar memenuhi parameter Marshall terutama nilai stabilitaS > 500 kg kecuali nilai VFB dan Marshall Quantient (MQ).
CITATION STYLE
Syarwan, S., Mulizar, M., & Budidarmawan, B. (2018). ANALISA PARAMETER MARSHALL DAN DURABILITAS ASPAL POROS DENGAN VARIASI GRADASI MENGGUNAKAN SPESIFIKASI JEPANG. Portal: Jurnal Teknik Sipil, 10(2). https://doi.org/10.30811/portal.v10i2.985
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.