Al-Qur'an telah diyakini dan diketahui, sebagai kitab wahyu, menjadi sumber ajaran dan pedoman hidup yang meliputi segi-segi kehidupan. Di dalamnya terdapat keterangan baik yang tersirat maupun yang tersurat yang menyatakan ketentuan-ketentuan yang dapat diterapkan pada sendi-sendi kehidupan. Di dalam pelaksanaan pembumiannya, tidak terlepas dari hambatan dan tantangan, sekaligus terdapat pula peluang untuk dibumikan.Hambatan dan tantangan itu sesuai dengan kondisi dan situasi. Di Indonesia yang penduduknya beranekaragam suku, agama, ras dan kepercayaan menjadi problema tersendiri dalam membumikan Al-Qur'an, selain itu seiring dengan lajunya pengetahuan dan leknologi serta kebudayaan yang mengglobal menjadi fenomena sekaligus tantangan yang memerlukan solusi sebagai metoda untuk membumikan Al-Qur'an. Namun di dalam tantangan itu juga terdapat peluang-peluang yang dapat dipergunakan untuk dijadikan sarana pendekatan atau metoda pembumian Al-Qur'an, seperti: kondisi masyarakat yang religius, kondisi politik yang menunjang dan peluang bagi pelaksanaan pembumian Al-Qur'an. Pendekatan sosio-kultural dan metode penafsiran Maudlu'i merupakan alternatif upaya pembumian Al-Qur'an. Kata Kunci: Kitab Ilahiyah, Pendekatan sosio-kultural, metode penafsiran Maudlu'i
CITATION STYLE
Luthfi, M. (2003). MEMBUMIKAN AL-QUR’AN. ALQALAM, 20(98–99), 21. https://doi.org/10.32678/alqalam.v20i98-99.634
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.