Buah bisbul merupakan salah satu tanaman tropis yang tumbuh di Indonesia. Kandungan fitokimia buah bisbul antara lain golongan senyawa alkaloid, tanin, flavonoid dan fenolik. Golongan senyawa flavonoid dan fenolik berpotensi sebagai antioksidan. Antioksidan dapat menghambat proses kerusakan sel kulit akibat oksidasi. Penelitian ini bertujuan untuk membuat krim tabir surya yang optimum, sesuai mutu, stabilitas dan memiliki khasiat sebagai tabir surya yang berbahan dasar buah bisbul (Diospyros blancoi). Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah buah bisbul setengah matang yang dibuat menjadi ekstrak kental. Ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 95%. Hasil rendemen ekstrak yang diperoleh sebesar 12%. Selanjutnya, dibuat menjadi sediaan krim tabir surya dengan konsentrasi 10, 20, dan 40%. Krim yang telah dibuat, kemudian dievaluasi kualitas krim meliputi uji organoleptik, uji pH, daya lekat, daya sebar, viskositas, stabilitas, dan nilai Sun Protection Factor (SPF). Berdasarkan pada hasil penelitian ekstrak buah bisbul dapat dibuat menjadi sediaan krim tabir surya. Nilai SPF yang diperoleh dari konsentrasi ekstrak 10, 20, dan 40% secara berturut-turut adalah 9,25; 10,02; dan 13,00. Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa formula dengan konsentrasi 40% merupakan krim terbaik yang memiliki nilai SPF tertinggi sebesar dengan proteksi kategori maksimal.
CITATION STYLE
Noviardi, H., Ratnasari, D., & Fermadianto, M. (2019). Formulasi Sediaan Krim Tabir Surya dari Ekstrak Etanol Buah Bisbul (Diospyros blancoi). JURNAL ILMU KEFARMASIAN INDONESIA, 17(2), 262. https://doi.org/10.35814/jifi.v17i2.771
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.