Verba Berobjek Ganda Bahasa Jepang

  • Ratna Dian Aryani M
N/ACitations
Citations of this article
13Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan kata kerja yang melibatkan objek ganda, yaitu kata kerja ageru ‘memberi’, oshieru ‘mengajar/ajar’, kureru ‘memberi’,dan kau ‘membeli’, sehingga memunculkan objek tak langsung dalam struktur kalimat bahasa Jepang (BJ). Teori yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah Givon (2001), Kindaichi (1976), Tsunoda (2002), Tsujimura (1996), dan Nitta (1991). Penelitian ini menunjukkan bahasa Jepang merupakan bahasa yang bertanda atau berkasus. Kasus dalam bahasa Jepang berkaitan erat dengan sistem kebermarkahan dalam struktur kalimat bahasa Jepang. Pemarkah tersebut dilekatkan setelah nomina (kata benda). Pemarkah atau partikel yang menyatakan objek langsung adalah pemarkah akusatif o dan pemarkah datif ni sebagai pemarkah objek tak langsung. Hasil penelitian ini adalah (1) verba-verba yang memungkinkan munculnya objek ganda, khususnya objek tak langsung (OTL) dalam konstruksi bahasa Jepang merupakan verba transitif atau verba aksi berpemarkah ni , yaitu verba ageru ‘memberi’, oshieru ‘mengajar/ajar’, kureru ‘memberi’, dan kau ‘membeli’, dan (2) verba-verba tersebut secara semantis merupakan keizoku doushi ‘verba kontinuatif’.

Cite

CITATION STYLE

APA

Ratna Dian Aryani, M. (2019). Verba Berobjek Ganda Bahasa Jepang. Pustaka : Jurnal Ilmu-Ilmu Budaya, 19(1), 43. https://doi.org/10.24843/pjiib.2019.v19.i01.p08

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free