STUDI KERUSAKAN EKOSISTEM TERUMBU KARANG DI KAWASAN WISATA BAHARI PULAU LIUKANG LOE KABUPATEN BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN

  • Nirwan N
  • Syahdan M
  • Salim D
N/ACitations
Citations of this article
108Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Kerusakan  terumbu  karang  diakibatkan  dua  faktor  yakni  aktivitas  manusia dan  proses  alami.  Aktivitas  manusia  yang  mengancam  ekosistem  terumbu karang yakni penggunaan bahan peledak, jala tarik, racun dan wisata bahari. Sementara  proses  alami  seperti  bleaching,  penyakit,  pemanansan  global, pemangsaan  dan  eutrofikasi.  Salah  satu  metode  yang  efektif  untuk menentukan  tingkat  kerusakan  terumbu  karang  yaitu  Underwater  Photo Transek (UPT) kemudian dianalis menggunakan aplikasi Coral Point Count with Excel extensions (CPCe). Penelitian ini dilaksanakan di perairan daerah wisata bahari Pulau  Liukang Loe  Kabupaten Bulukumba Provinsi  Sulawesi Selatan  dengan  tujuan  untuk  mengetahui  tingkat  dan  penyebab  kerusakan terumbu karang. Hasil penelitian menunjukkan telah terjadi kerusakan tingkat “Sedang”  dengan  tutupan  rata-rata  karang  mati  pada  kedalaman  3  meter 41,47% dan kedalaman 10 meter 38,66%. Kerusakan ini disebabkan berbagai macam  aktivitas  manusia  seperti  kegiatan  wisata  snorkeling  dan  diving, pengeboman  ikan,  pelemparan  jangkar  kapal,  dan  pembiusan.  Adapun kerusakan akibat proses alami yakni penyakit dan pemanasan global.

Cite

CITATION STYLE

APA

Nirwan, N., Syahdan, M., & Salim, D. (2017). STUDI KERUSAKAN EKOSISTEM TERUMBU KARANG DI KAWASAN WISATA BAHARI PULAU LIUKANG LOE KABUPATEN BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN. Marine Coastal and Small Islands Journal - Jurnal Ilmu Kelautan, 1(1), 11. https://doi.org/10.20527/m.v1i1.3304

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free