Proses penuaan merupakan proses fisiologis yang tidak dapat dihindari. Pengukuran 8-oxo-dGsn dalam urin berpotensi sebagai cara baru untuk mengevaluasi proses penuaan dalam menentukan dan memperkirakan usia fisiologis. Penelitian ini betujuan untuk mengetahui kadar 8-Hydroxy-deoxyguanosine (8-OHdG) dalam urin sebagai biomarker penuaan pada pasien tuberculosis paru. Penelitian ini menggunakan pendekatan case control yakni penderita TB paru sebagai kelompok kasus dan kelompok orang sehat sebagai control dengan jumlah sampel sebanyak 50 orang (25 orang kasus dan 25 orang kontrol). Data dianalisis dengan menggunakan SPSS 21.0 (SPSS, Inc. Chicago, IL) dengan tingkat kemaknaan α=0.05.Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kadar 8-Hydroxy-deoxyguanosine (8-OHdG) dalam urin sebagai biomarker penuaan pada kelompok kasus rata-rata 3.21±0.88. Kadar 8-Hydroxy-deoxyguanosine (8-OHdG) dalam urin sebagai biomarker penuaan pada kelompok kontrol rata-rata 2.38±0.71. Ada korelasi positif antara umur dengan kadar 8-Hydroxy-deoxyguanosine (8-OHdG) dalam urin sebagai biomarker penuaan (p < 0,001), dimana semakin bertambah umur maka kadar 8-Hydroxy-deoxyguanosine (8-OHdG) semakin tinggi. Terdapat perbedaan yang bermakna (p:0.001) secara statistik kadar 8-Hydroxy-deoxyguanosine (8-OHdG) sebagai biomarker penuaan antara kelompok kasus dengan kelompok kontrol. Kesimpulan penelitian ini adalah Tuberculosis paru mempercepat proses penuaan yang ditandai dengan peningkatan kadar 8-Hydroxy-deoxyguanosine (8-OHdG) dalam urine sebagai biomarker penuaan.
CITATION STYLE
Wijaya, C. M., Santoso, A., Hamid, F., As’ad, S., Bukhari, A., & Zainuddin, A. (2021). Kadar 8-Oxo-7, 8-Dihydro-2’-Deoxyguanosine (8-Oxo-Dgsn) Dalam Urine Sebagai Biomarker Penuaan Pada Pasien Tb Paru. Preventif : Jurnal Kesehatan Masyarakat, 12(2), 323. https://doi.org/10.22487/preventif.v12i2.448
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.