Abstrak_ Daging sapi adalah bahan pangan yang sangat penting di Indonesia, tetapi permintaannya terus meningkat dari tahun ke tahun sementara suplai daging sapi masih kurang. Para peternak menghadapi kesulitan dalam menemukan lahan yang cukup untuk peternakan dan juga kurangnya pemahaman tentang pemeliharaan ternak yang modern dan higienis. Kota Makassar, sebagai ibu kota Provinsi Sulawesi Selatan dengan penduduk lebih dari 1,5 juta jiwa, mengalami pertumbuhan penduduk yang cepat, yang mengakibatkan peningkatan konsumsi daging yang mencapai rata-rata 15-20 ton per tahun. Metode peternakan tradisional yang masih digunakan tidak lagi memadai untuk memenuhi kebutuhan daging di Kota Makassar. Penelitian ini bertujuan untuk merancang Kawasan Peternakan Modern yang dapat meningkatkan pasokan daging di Kota Makassar dan menjaga populasi ternak yang ada melalui perbaikan proses pembibitan. Rancangan kawasan peternakan ini juga menerapkan konsep arsitektur ramah lingkungan dengan fokus pada pengolahan limbah, pencahayaan, dan penghawaan alami untuk mencapai tujuan zero waste dalam pengelolaan kawasan peternakan. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis deskriptif dengan mengumpulkan data primer dan data sekunder, serta melakukan studi perbandingan untuk menganalisis dan menyimpulkan hasil desain kawasan peternakan modern dengan pendekatan arsitektur ramah lingkungan di Kota Makassar. Hasil desain perancangan kawasan peternakan modern menfokuskan pada pengolahan limbah, pencahayaan dan penghawaan alami pada bangunan. Kata Kunci : Arsitektur Ramah Lingkungan; Kawasan Peternakan; Daging Abstract Beef is a vital food source in Indonesia, but its demand continues to rise year after year, while the supply of beef remains insufficient. Farmers face difficulties in finding adequate land for livestock farming, and there is also a lack of understanding of modern and hygienic livestock management practices. Makassar, as the capital of South Sulawesi Province with a population of over 1.5 million people, is experiencing rapid population growth, resulting in an increased consumption of beef, averaging 15-20 tons per year. The traditional farming methods still in use are no longer sufficient to meet the demand for beef in Makassar. This research aims to design a Modern Livestock Farming Area that can enhance the beef supply in Makassar and maintain the existing livestock population through improved breeding processes. The design of this livestock area also incorporates an eco-friendly architectural concept, with a focus on waste management, natural lighting, and ventilation, to achieve zero waste goals in the management of the livestock area. The research methodology employed is descriptive analysis, involving the collection of primary and secondary data, as well as comparative studies to analyze and conclude the results of the modern livestock farming area design with an eco-friendly architectural approach in Makassar. The design results primarily emphasize waste management, lighting, and natural ventilation in the buildings. Key Words : Eco-friendly Architecture; Farm; Beef
CITATION STYLE
Zul Abduh Arsi, Said, R., & Alfiah, A. (2023). Penerapan Arsitektur Ramah Lingkungan Pada Kawasan Peternakan Modern Di Kota Makassar. TIMPALAJA : Architecture Student Journals, 5(2), 123–130. https://doi.org/10.24252/timpalaja.v5i2a4
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.