Di tengah maraknya pengaruh globalisasi terhadap budaya bangsa, penguatan karakter bangsa menjadi sesuatu yang penting. Untuk itu diperlukan upaya untuk memperkuat karakter bangsa melalui media yang mudah dipahami dan mudah diterapkan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Penelitian ini bertujuan menggali proses internalisasi kearifan lokal intangible dalam pendidikan informal guna memperkuat karakter bangsa dan mencari tahu hambatan-hambatannya. Pendidikan informal yaitu pendidikan di keluarga yang seharusnya mampu melakukan internalisasi atau proses pembelajaran nilai-nilai luhur, sehingga dapat memperkuat karakter bangsa. Media yang dapat digunakan untuk memperkuat karakter bangsa pada penelitian ini adalah melalui kearifan lokal intangible. Kearifan lokal intangible merupakan nilai-nilai luhur bangsa yang terdapat dalam budaya tidak berwujud, seperti pantun, cerita dan nyanyian tradisional, serta nasihat-nasihat. Proses internalisasi kearifan lokal intangible dilakukan melalui aktivitas sehari-hari dalam sebuah keluarga. Anak-anak dinyanyikan atau dibacakan cerita tradisional menjelang tidur. Aktivitas berupa pembiasaan sehari-hari, misal penggunaan bahasa Jawa krama serta memberi dan menerima dengan menggunakan tangan kanan. Aktivitas lainnya saat bercengkrama bersama, misal saat makan atau bersantai. Hambatan dalam proses internalisasi berupa kurangnya waktu orang tua untuk berinteraksi dengan anak-anak dan kurangnya keteladanan orang tua.
CITATION STYLE
Sumantri, L. (2021). Proses Internalisasi Kearifan Lokal Intangible Melalui Pendidikan Informal Untuk Memperkuat Karakter Bangsa. JURNAL PENDIDIKAN, 30(3), 421. https://doi.org/10.32585/jp.v30i3.1759
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.