Penggunaan dressing modern yang lama membutuhkan biaya yang besar, sehingga praktisi luka menggunakan dressing alternatif (pembalut wanita). Mengidentifikasi penggunaan dressing alternatif terhadap residu klorin dan proses penyembuhan Luka Kaki Diabetik (LKD). Desain penelitian quasi eksperimental dengan pendekatan one grup pre dan post, 10 sampel diintervensi dengan pembalut alternatif berupa pembalut wanita yang digunakan setelah perawatan luka. Pembalut digunakan pada satu luka untuk satu jenis pembalut yang berdasarkan luas luka. Intervensi selama 12 hari dengan penggantian balutan per 2 hari. Pemeriksaan residu klorin (Spectrophotometry UV-Vis) didasar luka dengan teknik swab dihari 1, 6 dan 12, sedangkan proses penyembuhan dengan instrument baku yaitu Diabetis Foot Ulcer Assesment Scale (DFUAS). Residu klorin hari 1, 6 dan 12 yaitu 0.6837, 2.4477 dan 2.7927 ppm dengan nilai p=0.001. Skor rata-rata DFUAS hari 1, 6 dan 12 adalah 29.6, 27.7 dan 24.6 dengan nilai p=0.005. Dengan demikian peningkatan signifikan residu klorin pada dasar luka namun skor DFUAS tetap menurun. Terjadi peningkatan residu klorin pada hari 6 dan 12 perawatan dengan menggunakan dressing alternatif jenis pembalut wanita dan skor DFUAS menurun. Disaranakan bagi praktisi luka untuk mengevaluasi Luka Kaki Diabetik pada saat penggunaan dressing alternatif (pembalut wanita).
CITATION STYLE
Yusuf, B., Tahir, T., Erika, K. A., & Yuliati, Y. (2020). Penggunaan Dressing Alternatif Pada Luka Kaki Diabetik Meningkatkan Residu Klorin. Window of Health : Jurnal Kesehatan, 202–210. https://doi.org/10.33368/woh.v0i0.264
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.